TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, menyerahkan bantuan senilai Rp 51 juta, untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Bantuan uang tunai tersebut, diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Provinsi Kepri, Eko Sumbaryadi, kepada Sekretaris Dinsos Kabupaten Cianjur, di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Kamis (11/5/2023).
Eko mengatakan, dana bantuan tersebut berasal dari para pegawai di lingkungan Pemprov Kepri, serta dari sejumlah masyarakat umum yang dihimpun oleh Pramuka Peduli Kepri.
“Ini kita lakukan atas imbauan dari Pak Gubernur Kepri,” katanya, kepada hariankepri.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepri, juga telah menyerahkan bantuan sebesar Rp 500 juta kepada Pemkab Cianjur, untuk membantu penanganan korban gempa di Kabupaten Cianjur.
Kepala Diskominfo Provinsi Kepri, Hasan, menyampaikan, bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad kepada Pemkab Cianjur di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (29/11/2022) malam.
“Semoga dana tersebut bisa dimanfaatkan Pemkab Cianjur untuk merenovasi rumah warga yang menjadi korban gempa,” katanya, kepada hariankepri.com.
Hasan menuturkan, bantuan yang diberikan Pemprov Kepri tersebut merupakan wujud kepedulian Pemprov Kepri kepada korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Selain itu, pemberian bantuan tersebut juga sebagai tindak lanjut dari arahan Mendagri yang disampaikan dalam Surat Edaran (SE) Nomor 900.1.1/8479/SJ tertanggal 28 November 2022.
“Dalam SE itu Mendagri Tito Karnavian mengharapkan kepada gubernur, bupati dan wali kota agar dapat memberikan bantuan keuangan yang bersumber dari APBD kepada Pemkab Cianjur,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pada 21 November 2022 lalu, Kabupaten Cianjur diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,6. Dilansir dari laman BNPB, akibat gempa tersebut sebanyak 602 orang dinyatakan meninggal, 5 orang hilang, dan 166.927 orang mengungsi.
Gempa tersebut juga membuat 27.434 rumah rusak berat, 13.070 rusak sedang dan 22.124 rumah mengalami rusak ringan, kemudian kerusakan terjadi juga pada 281 rumah ibadah, 18 fasilitas kesehatan, 18 kantor/gedung, dan 701 fasilitas pendidikan. (kar)