
TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Tanjungpinang melakukan koordinasi dengan manajemen Mal TCC dan Matahari Tanjungpinang, terkait penutupan retail tersebut.
Kepala Disnaker Tanjungpinang Efendi menyampaikan, koordinasi dilakukan Disnaker untuk mengetahui penyebab pasti Matahari bakal tutup.
“Ini perintah Wali Kota, kita diminta untuk koordinasi dengan manajemen untuk mengetahui penyebab Matahari tutup, kemudian bagaimana nasib pekerjanya juga,” katanya kepada hariankepri.com, kemarin.
Efendi menyampaikan, penurunan daya beli masyarakat sebagai faktor utama manajemen Matahari menutup operasionalnya.Selain itu, beban operasional seperti biaya masuk barang dari pabrik ke Tanjungpinang lebih tinggi dibandingkan Batam.
“Mereka tidak menyebutkan soal sewa, tapi daya beli dan biaya operasional menjadi alasan dominan,” tegasnya.
Sebelumnya, manajemen Matahari Tanjungpinang akhirnya buka suara terkait berhenti beroperasi mulai 1 Mei 2025 mendatang.
Manager Operasional Matahari Tanjungpinang Mentivia Susendra menyampaikan, Matahari terakhir beroperasi pada 30 April mendatang.
“1 Mei 2025 sudah close untuk umum, kita persiapan benah-benah internal kita,” ujarnya kepada awak media, Minggu (20/4/2025) lalu.
Ia tidak mengungkapkan penyebab Matahari Tanjungpinang berhenti beroperasi. Menurutnya, keputusan tersebut merupakan kebijakan manajemen pusat di Jakarta.
“Keputusan manajemen pusat di Jakarta. Sampai saat ini yang saya dapatkan seperti itu (berhenti beroperasi),” sebutnya. (sah)