TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang, kembali melakukan pemantauan di pangkalan gas elpiji 3 kilogram yang terletak di SPBU, Batu 6, Sabtu (8/8/2020).
Hal ini dilakukan, karena ada antrean panjang di pangkalan gas elpiji tersebut. Demikian disampaikan Kepala Disperdagin Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani.
“Ternyata yang antre bukan hanya masyarakat, tapi ada juga pengecer,” ungkapnya kepada hariankepri.com.
Oleh karena itu, pada saat pemantauan, pihaknya menegur dan tidak memberikan izin kepada pengecer, untuk membeli lebih dari satu tabung.
Tujuannya, sambung Yani, agar penyaluran gas elpiji 3 kilogram ini bisa tepat sasaran.
“Tadi kami sempat menunggu di sana sekitar 1 jam. Kami lihat ada yang membawa lebih dari 1 tabung, kami larang,” ujarnya.
Yani menyebutkan, di tahun 2020 ini, kuota gas elpiji 3 kilogram untuk Tanjungpinang sebesar 6.567 metrik ton.
“Yang sudah didistribusikan hingga 2 Agustus 2020, sebanyak 3.890 metrik ton,” sebutnya.
Oleh karena itu, ia memastikan gas elpiji 3 kilogram di Tanjungpinang tidak akan terjadi kelangkaan.
“Saya harap masyarakat tidak resah dengan persediaan gas ini. Karena kuotanya masih banyak dan cukup hingga akhir tahun,” imbuhnya.
Yani juga menyarankan, jika ada masyarakat yang kehabisan gas elpiji 3 kilogram, silahkan membeli di pangkalan yang terletak di SPBU Batu 6.
“Kami jadikan SPBU Batu 6 untuk buffer stock. Tadi sudah beberapa kali diantar sampai 500 tabung, mungkin sampai malam tersedia,” tukasnya.(zul)