Site icon Harian Kepri

Dokter dan Bidan RSAL Dilatih untuk Tangani Persalinan Bayi Neonatus

dr Dwi Lestari Avianti sedang memberikan materi dasar IHT Resusitasi Neonatus kepada 43 tenaga kesehatan RSAL dr Midiyato Suratani-f/istimewa-humas rumkital

TANJUNGPINANG (HAKA) – Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr Midiyato Suratani Tanjungpinang, menggelar kegiatan In House Training (IHT) Resusitasi Neonatus, untuk meningkatkan kapasitas petugas medis dalam penanganan bayi yang baru lahir.

Program itu, diadakan selama dua hari yakni, Kamis (16/6/2022) dan Kamis (23/6/2022). Peserta kegiatan berjumlah 43 orang yang berprofesi sebagai dokter umum, dokter internship, bidan dan perawat di lingkup RSAL dr Midiyato Suratani.

Dengan narasumber, Kaur Poli Tumbuh Kembang Dep KIA, dr Dwi Lestari Avianti, SpA MKed.Klin, dan Kabag Bangdiklat Letkol Laut (K) drg Slamet Sutomo yang juga selaku penanggung jawab kegiatan tersebut.

Dalam pelatihan kali ini, narasumber memberikan materi dasar mengenai penanganan tentang bayi baru lahir yang membutuhkan pertolongan pertama setelah persalinan.

Pada sesi terakhir dr Dwi Lestari Avianti, mempraktikkan resusitasi neonatus di hadapan para peserta. Kemudian, seluruh peserta diminta untuk memperagakan penanganan pasien, agar dapat mengasah kemampuan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.

Kabag Bangdiklat Letkol Laut (K) drg Slamet Sutomo mengharapkan seluruh perawat, bidan dan dokter umum yang bekerja di lingkungan RSAL dr Midiyato Suratani untuk selalu siap melaksanakan tugas masing-masing. Yakni, apabila ada bayi baru lahir yang memerlukan resusitasi.

“Dengan demikian, diharapkan petugas medis dapat meningkatkan mutu dan pelayanan kepada pasien,” tutupnya.

Erliana, salah satu peserta mengatakan, pelatihan itu sangat dibutuhkan, untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan saat melakukan penanganan persalinan terhadap pasien.

“Karena kami sering menghadapi kasus seperti ini di lapangan. Semoga pelatihan ini, sering dilakukan untuk meningkatkan skill bagi teman-teman di rumah sakit,” imbuhnya.

Di tempat terpisah, Karumkital dr.l Midiyato Suratani Kolonel Laut (K) dr. Edwin M. Kamil mengatakan, pentingnya kegiatan itu, mengingat angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi, berdasarkan Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI).

Menurutnya, masalah neonatal merupakan penyebab utama kematian bayi sekitar 58 persen. Hal ini disebabkan oleh prematuritas, asfiksia, bayi berat lahir rendah (BBLR) dan infeksi.

“Jadi kami memfasilitasi pelatihan itu, supaya perawat, bidan dan dokter umum, termasuk dokter intership yang saat ini sedang melakukan pelayanan di Rumkital, memiliki kemampuan kapasitas dalam penanganan Resusitasi Neonatus Terintegrasi terhadap bayi menjadi lebih baik,” pungkasnya. (rul/rilis)

Exit mobile version