Site icon Harian Kepri

DP3AKB Bintan: Pelaku Penganiayaan Bocah SD Adalah Anak Broken Home

Subkor P3KPA, Wuri Handayani serta Kadis P3AKB Bintan Aryati (tengah) saat berada di Mapolsek Bintim-f/masrun-hariankepri.com

BINTAN (HAKA) – Sebanyak 13 remaja melakukan bullying atau perundungan terhadap bocah kelas 6 SD, yang telah diamankan oleh Anggota Polres Bintan, Jumat (22/3/2024) akhir pekan lalu.

Subkor Perlindungan, Pencegahan, dan  Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak, DP3AKB Bintan, Wuri Handayani mengatakan, peristiwa penganiayaan itu terjadi di salah satu rumah kosong, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Selasa (12/3/2024) pekan lalu.

Wuri menerangkan, DP3AKB Bintan sudah melakukan penggalian data permasalahan sekaligus mendampingi anak-anak SD dan SMP itu di Mapolsek Bintan Timur (Bintim).

Menurutnya, hasil keterangan dengan korban maupun pelaku, bahwa anak-anak itu banyak yang menjadi korban sosial, yakni, keluarga broken home.

Wuri menerangkan, bahwa orang tua mereka rata-rata sibuk kerja di luar rumah. Ditambah, perlakuan yang kasar dan kekerasan yang kerap diperlihatkan kepada mereka di rumah.

“Sehingga, mereka meniru perilaku kekerasan itu, ketika bermasalah dengan temannya,” jelasnya.

Wuri menambahkan, atas permasalahan itu, pihaknya akan melanjutkan pendampingan konseling psikologi, baik kepada korban maupun 13 pelaku lainnya.

“Kita lihat hasilnya seperti apa. Apakah cukup pendampingan konseling psikologi dari DP3AKB, atau kita rujuk ke psikolog atau psikiater di rumah sakit daerah,” tuturnya.

Ia menyarankan, para orang tua maupun keluarga korban dan pelaku, melakukan pengawasan terhadap anak secara rutin, serta memberikan edukasi budi pekerti kepada anak.

“Artinya, orang tua tidak semata-mata mengharapkan pendidikan karakter dari sekolah saja,” pungkasnya.

Kepala Dinas P3AKB Bintan Aryati menambahkan, atas permasalahan ini pihaknya bersama Dinas Sosial akan terus melakukan pendampingan psikologis kepada mereka.

“Selain itu, Dinas Pendidikan dan Satpol PP juga dilibatkan dalam melakukan pengawasan anak di internal maupun di luar sekolah,” tutupnya. (rul)

Exit mobile version