Beranda Headline

DP3APM Siapkan Psikolog untuk Korban Pencabulan Oknum Pelatih Voli di Pinang

0
Kepala DP3APM Tanjungpinang Bambang Susanto-f/Sahrul-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Tanjungpinang, memberikan pedampingan anak yang menjadi korban kejahatan seksual oknum pelatih voli.

Kasus kejahatan seksual terhadap anak ini, masih ditangani oleh Unit PPA Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tanjungpinang. Polisi berhasil amankan pelaku inisial S berusia 27 tahun pada Minggu (9/2/2025) kemarin.

Kepala DP3APM Tanjungpinang Bambang Susanto menyampaikan, pihaknya saat ini sudah mendampingi para korban. “Pendampingan kita sampai saat ini baru pada visum,” kata Bambang kepada awak media, Selasa (11/2/2025).

Bambang menyebutkan, pihaknya juga akan menyiapkan dokter psikolog, untuk mendampingi korban dan saat ini ada tiga psikolog di DP3APM Tanjungpinang.

Menurutnya, jika dibutuhkan mereka akan diturunkan untuk mendampingi korban untuk memulihkan kondisi psikologisnya. Kendati begitu, untuk mengetahui kondisi psikologis korban masih dilakukan pemeriksaan lanjutan.

“Dari pemeriksaan itu baru kita rekom apakah korban butuh psikolog. Kalau memang membutuhkan kita sudah siapkan,” ucapnya.

Sebelumnya, seorang pria berinisial S (27) yang merupakan seorang pelatih voli, diringkus Satreskrim Polresta Tanjungpinang, usai mencabuli 5 anak didiknya.

Kapolresta Tanjungpinang, Kombes. Pol. Hamam Wahyudi menyampaikan, bahwa 5 orang korban tersebut merupakan anak laki-laki yang masih berusia di bawah umur.

“Kami terima laporan pencabulan ini dari salah satu orang tua korban sekira pukul 18.30 WIB hari Minggu (9/2/2025), dia tidak terima anaknya di lecehkan oleh pelatih voli tersebut,” ungkapnya, kepada hariankepri.com, Senin (10/2/2025).

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, pelaku mengaku telah melancarkan aksinya dari bulan Januari 2025, hingga terakhir kalinya pada awal Februari 2025 yang lalu.

“Menurut pengakuan korban, pelaku beraksi saat sesi istirahat dengan cara memaksa. Korban untuk sementara ini mengaku tidak pernah di imingi-imingi apapun, mereka tidak berdaya saat dilecehkan pelaku,” sebutnya. (sah/dim)

Baca juga:  Natuna Klaim Yachter Senang, Erson: Itu Tidak Mereka Temui di Anambas
example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini