TANJUNGPINANG (HAKA) – Polemik pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kepri kian bertambah panjang. Beberapa waktu lalu, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak menyebut, jika Gubernur dan partai pengusung tidak mau menggunakan hak mereka, dengan tidak membalas surat yang dilayangkan oleh DPRD Provinsi Kepri terkait pengusulan nama bacawagub pengganti.
Namun, Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun punya versi yang berbeda terkait surat tersebut. Nurdin mengaku, hanya dua kali menerima surat dari DPRD Provinsi Kepri terkait pengusulan nama pengganti bacawagub Kepri. Bukan tiga kali seperti yang disampaikan oleh Ketua DPRD Provinsi Kepri.
“Setiap DPRD kasih surat selalu saya balas. Hanya dua surat, itulah realita kondisi yang ada,” ujarnya, Selasa (28/11/2017).
Dalam kesempatan itu, Nurdin menegaskan pernyataannya ini bukan dimaksudkan untuk menghambat proses pemilihan Wagub Kepri ini. Sebab, dirinya selaku Gubernur memang sangat membutuhkan pendamping dalam menjalankan roda pemerintahan Provinsi Kepri.
“Karena yang merasa kerja itu saya dan yang perlu pendamping (wagub) itu saya. Dibilang pula saya menghambat. Tapi kalau DPRD punya ketentuan untuk melangkah (melanjutkan proses pemilihan,red) saya dukung,” sebutnya.
Terkait pengusulan nama Mustofa Widjaja oleh tiga partai pengusung yakni PPP, PKB, dan Partai Demokrat, Nurdin menyebut, sebelum pengusulan nama itu ia memang pernah diundang oleh tiga partai itu untuk membahas nama Mustofa Widjaja sebagai bacawagub pengganti. Namun, karena padatnya agenda pada waktu itu ia tidak dapat hadir dalam pertemuan tersebut.
“Kalau sekarang mereka mengusulkan itu. Itukan jadi kebijakan partai masing-masing. Tapi kalau mereka memaksa saya untuk merubah keputusan partai saya tidak mungkin. Saya harus tanya ketum dulu,” tuturnya.
Nurdin meneruskan, ia akan segera mengkomunikasikan pengusulan Mustofa Widjaja sebagai bacawagub pengganti ke Ketua Umum Partai Nasdem.
“Segera akan saya komunikasikan dengan ketum. Tapi calonnya harus ada koordinasi juga,” tuturnya.(kar)
