TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau telah mencatat, kegiatan ekspor Kepri pada bulan April 2017 turun sebesar 24,39 persen, jika dibandingkan pada bulan Maret 2017. Dari US$1.155,01 juta menjadi US$873,30 juta.
Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar menjelaskan, penurunan nilai ekspor April 2017 disebabkan oleh turunnya ekspor komoditas migas sebesar 33,44 persen dan nonmigas sebesar 20,80 persen.
“Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor Kepri mengalami penurunan sebesar 16,31 persen, yaitu dari US$1.043,49 juta menjadi US$873,30 juta,” ujar Panusunan.
Lanjutnya, turunnya nilai ekspor April 2017 dibanding April 2016 disebabkan oleh turunnya ekspor komoditas nonmigas sebesar 27,23 persen.
“Ekspor nonmigas HS 2 digit terbesar April 2017 yakni golongan barang mesin atau peralatan listrik (85) sebesar US$181,38 juta. Secara kumulatif Januari-April 2017 mencapai US$809,42 juta, dengan peranan terhadap ekspor nonmigas sebesar 27,89 persen,” jelasnya.
Sementara, untuk ekspor ke Singapura pada bulan April 2017 mencapai nilai terbesar yaitu US$438,27 juta, sedangkan secara kumulatif Januari-April 2017 mencapai sebesar US$1.986,91 juta, dengan kontribusi mencapai 50,29 persen.
“Nilai ekspor Kepri Januari-April 2017 terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar US$1.073,59 juta, disusul Pelabuhan Kabil atau Panau US$663,41 juta, Pelabuhan Sekupang US$639,20 juta, Pelabuhan Tarempa US$537,67 juta serta Pelabuhan Tanjung Balai Karimun US$522,31 juta,” katanya.
Lanjutnya lagi, kontribusi kelima Pelabuhan terhadap kumulatif ekspor Januari-april 2017 yaitu sebesar 86,97 persen. (zul)