BINTAN (HAKA) – Pertandingan sepak bola memperebutkan juara 1, antara Tim Sepak Bola Bintan dengan Tim Lingga di Lapangan Batu 20, Sabtu (30/7/2022) sore, berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi, ketika pertandingan di babak kedua, dengan skor 1:0 untuk Bintan. Saat itu, wasit menghadiahi Tim Bintan tendangan pinalti, karena ada pemain Lingga yang melakukan pelanggaran (handball).
Namun, keputusan wasit ini ditentang pemain serta pelatih Lingga. Pasalnya, menurut mereka, pemain Lingga tidak menyentuh bola dengan tangan di area gawang alias handball.
“Kok penalti, itu kan tidak kena tangan. Dari tadi wasit ini selalu bersikap tidak adil,” teriak salah satu pendukung pemain sepak bola Kabupaten Lingga.
Protes tersebut pun semakin meluas. Bahkan lapangan sepak bola dikerumuni oleh pendukung Lingga, Bintan, penonton serta aparat keamanan.
Pada saat itu, sempat bersitegang antara panitia, wasit dan pemain Lingga di lapangan. Namun, keputusan panitia tetap untuk melanjutkan pertandingan atas keputusan wasit.
Pelatih serta pemain Lingga yang tidak menerima keputusan itu, akhirnya memilih walkout dari lapangan dan kompak meninggalkan lapangan.
Setelah walkout dari lapanngan, maka selang beberapa menit kemudian, wasit meniup peluit panjang sebagai pertanda pertandingan final sepak bola usai, dengan keunggulan 1:0 untuk Bintan.
Panitia pun langsung membagikan medali kepada pemenang Juara I yakni Tim Bintan, Juara III bersama diraih Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun.
Sedangkan pembagian medali untuk juara II tanpa dihadiri pemain dari Kabupaten Lingga, karena telah meninggalkan lapangan.(zul)