TANJUNGPINANG (HAKA) – Beberapa hari setelah penerapan Fuel Card Bukopin untuk BBM bersubsidi, sejumlah SPBU di Tanjungpinang menunjukkan penurunan jumlah konsumen solar.
Berbeda dengan sebelumnya, ketika antrean panjang sering terjadi di jalur pengisian solar dan bahkan menyebabkan kemacetan, situasinya kini tampak lebih sepi.
Pengawas SPBU Batu 10, Rasid menyebut, bahwa setelah peluncuran Fuel Card oleh pemerintah, SPBU-SPBU di Tanjungpinang langsung mengimplementasikan sistem dari Bank Bukopin tersebut.
“Dan dalam beberapa hari penerapan Fuel Card, jalur pengisian solar memang tampak sepi, tidak seramai sebelumnya yang antreannya panjang,” ujarnya kepada hariankepri.com, Minggu (11/8/2024).
Menurut Rasid, sebelumnya permintaan solar di SPBU tersebut bisa mencapai 7 ton per hari, namun kini hanya terjual sekitar 1 ton per hari.
“Ini karena banyak pengendara yang belum mendapatkan Fuel Card. Baru sekitar 1.100 pengendara yang sudah memilikinya. Jadi, jumlah pengisian masih sedikit,” ujarnya.
Dia mengakui, bahwa pelayanan Fuel Card Bukopin yang lebih ketat dan ini membuat distribusi solar di setiap SPBU lebih terawasi dan tepat sasaran.
Hal senada juga diungkapkan oleh Operator SPBU Batu 7, Putra, bahwa antrean solar memang menurun drastis sejak beberapa hari terakhir.
Berdasarkan perhitungannya, setelah penerapan Fuel Card, jumlah permintaan solar hanya sekitar 3-4 ton per hari, sebelumnya bisa sampai 8 ton per hari.
“Kebijakan baru ini lebih efektif dan terawasi, karena pengisian bahan bakar diatur berdasarkan wilayah,” pungkasnya. (dim)