Site icon Harian Kepri

Gairahkan Ekonomi Tanjungpinang, Pemko Jalin Kerjasama dengan OK OCE Indonesia

Penandatanganan kerjasama oleh Plt Wako Tanjungpinang, Rahma

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang menjalin kerja sama dengan One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) Indonesia, untuk investasi usaha di Kota Tanjungpinang.

Kegiatan kerjasama tersebut dilaksanakan secara virtual bersama Founder OK OCE Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno, melalui video conference yang dilaksanakan di Ruang Engku Putri Raja Hamidah, Senin (15/6/2020).

Pelaksana tugas (Plt) Walikota Tanjungpinang, Rahma mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga Uno, selaku Founder OK OCE Indonesia, dan seluruh jajaran OK OCE, yang ingin bekerja sama dengan Pemko Tanjungpinang.

Melalui kerja sama ini, Rahma berharap dapat membangkitkan kembali gairah dan geliat perekonomian di Kota Tanjungpinang.

Rahma mengungkapkan, hampir 70 persen masyarakat Kota Tanjungpinang terdampak Covid-19. Ini menandakan, bahwa perekonomian juga turut lesu dan tak bergairah.

Didampingi Hamalis, Plt Wako Rahma mengikuti rapat virtual melalui vicon dengan Sandiaga Uno

“Adanya kerja sama OK OCE ini, kami berharap dapat bersinergi serta berdampak positif ke ekonomi Kota Tanjungpinang,” harapnya.

Kehadiran OK OCE ini, menurut Rahma akan memberikan peluang kepada semua pihak, untuk bisa membantu masyarakat dalam menggerakkan perekonomiannya.

“Khususnya untuk mengembangkan UMKM, ini perlu dukungan dari semua pihak,” pintanya.

Sementara itu, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan akibat pandemi virus corona (Covid-19) ini, banyak pebisnis yang terpuruk, khususnya usaha mikro kecil menengah atau UMKM.

“Namun, bukan berarti sebagai masyarakat atau pengusaha harus diam saja. Bagaimana pun kita harus mampu beradaptasi dan bangkit,” ucapnya.

Pembahasan kerja sama OK OCE dengan Pemko Tanjungpinang

Ia mengatakan, ada sejumlah sektor yang jatuh, saat pandemi Covid-19 ini. Tetapi di sisi lain, ada juga sektor usaha lain yang melambung.

“Sektor yang jatuh seperti hotel, penerbangan, resto, entertainment, mal, otomotif, oil and gas, properti,” sebutnya.

Sedangkan sektor yang meningkat, tambah dia, yaitu grocery atau e-commerce, obat-obatan, logistik, food delivery, teknologi, streaming service, sarung tangan sekali pakai, alat-alat masak, obat-obatan, vitamin, jamu, frozen food, alat-alat untuk bekerja di rumah, masker, hand sanitizer, disinfektan, dan face shield dan lainya,” paparnya.

Ia pun berharap, yang berada di sektor terdampak Covid-19, dapat beradaptasi dengan new normal. Adaptasi tersebut dapat dilakukan dengan mencoba beralih produk ke sektor yang meningkat.

“Strategi itu dapat diterapkan agar bisnis kita tetap jalan seperti biasanya,” tukasnya.(zul/humas pemko)

Exit mobile version