Site icon Harian Kepri

Gara-gara Jembatan Babin Batal Dibangun, Mantan Gubernur Jadi Sedih

Gubernur Kepri Periode 2005-2010-f/zulfikar-hariankepri

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri periode 2005-2010, Ismeth Abdullah mengaku sedih, setelah mengetahui pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) kembali batal terealisasi dalam waktu dekat.

“Saya juga sedih mendengarnya,” ujarnya yang ditemui usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Kepri, di Gedung DPRD Provinsi Kepri, Pulau Dompak, Senin (9/9/2019).

Mantan Ketua Otorita Batam ini mengklaim, dipenghujung kepemimpinannya sebagai ketua Otorita Batam, seluruh persiapan untuk pembangunan jembatan tersebut baik dari segi perencanaan maupun segi pendanaan sudah siap. Hanya tinggal dijalankan saja.

“Ketika saya mau pensiun itu perencanaannya dan dananya itu sudah. Ya, tapi sudahlah nanti kita bicarakan lagi,” pungkasnya.

Berdasarkan catatan hariankepri.com, rencana pembangunan Jembatan Babin sudah mulai didengungkan sejak 2004 lalu. Adalah Ismeth Abdullah yang pertama kali mengemukakan rencana itu ke publik ketika masih menjabat sebagai Ketua OB.

Namun seiring perjalanan waktu, pembangunan jembatan yang diproyeksikan memiliki panjang sekitar 7 Km itu tidak kunjung terealisasi.

Sampai akhirnya, pada pertengahan 2019 lalu tepatnya pada Juli ketika Presiden Joko Widodo yang waktu itu berstatus sebagai calon presiden nomor urut 01 melakukan kunjungan ke Batam.

Ketika itu, Jokowi menjanjikan akan merealisasikan pembangunan jembatan tersebut pada 2020 mendatang.

Namun, pada Selasa (27/8/2019) lalu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Jambi-Kepri Kemen PUPR Budi Harimawan menyampaikan, Kementerian PUPR belum mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tersebut.

Ketika itu Budi juga menyampaikan, pihaknya belum dapat memastikan kapan anggaran untuk pembangunan jembatan itu akan dialokasikan dalam APBN.

Karena menurutnya, untuk sampai ke tahapan tersebut prosesnya masih cukup panjang. (kar)

Exit mobile version