KARIMUN (HAKA) – Dibangun dari dana pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero di tahun 2022 lalu, akhirnya, Satpel BLK Karimun yang beralamat di Jalan Raja Ishak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Tanjung Balai Karimun resmi beroperasi.
Dalam perjalanannya, pembangunan gedung di atas lahan seluas 1.998 meter persegi ini tak semulus yang diharapkan. Karena, pembangunan gedung dengan anggaran Rp 10 miliar itu, molor dari jadwal yang ditetapkan yakni pada Desember 2022.
Penyebabnya, karena kontraktor pelaksana gedung itu di tahun anggaran 2022 lalu, tidak profesional dalam bekerja sehingga kontrak kerjanya pun diputus oleh Pemprov Kepri.
Kemudian, di tahun anggaran 2023, pembangunan gedung ini kembali dilanjutkan oleh CV Bangun Bintan Makmur dengan nilai kontrak addendum 3 sebesar Rp 6.748.822.900. Di akhir tahun 2023, pembangunan fisik gedung itupun akhirnya sepenuhnya rampung.
Pembangunan ini sendiri merupakan ide dari Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan menjadi salah satu proyek strategis Pemprov Kepri.
Ansar menegaskan, gedung BLK ini, diharapkan bisa menjadi solusi untuk menekan angka pengangguran di Kepri.
Nantinya, pelatihan yang disediakan di BLK ini mencakup vokasi kejuruan las, listrik, elektronika dan mekatronika.
“Karena gedung ini nantinya berfungsi untuk mengasah kemampuan dan keterampilan masyarakat sehingga melahirkan tenaga kerja yang terampil dan profesional yang sesuai kebutuhkan dunia industri,” katanya, kepada hariankepri.com, beberapa waktu lalu.
Ansar juga menjelaskan, alasan gedung tersebut dibangun di Kabupaten Karimun. karena Karimun merupakan kawasan zona perdagangan bebas atau Free Trade Zone (FTZ) memiliki banyak investor, sehingga SDM di daerah kabupaten itu harus dipersiapkan dengan baik.
“Supaya SDM itu bisa dimanfaatkan perusahaan yang berinvestasi,” jelasnya.
Agar gedung tersebut, bisa berfungsi maksimal, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad juga kerap melobi Menaker Ida Fauziyah agar dapat membantu untuk melengkapi peralatan di gedung BLK tersebut.
Dari catatan hariankepri.com, lobi Ansar ke Menteri Ida itu ia lakukan sejak Kamis (22/6/2023) lalu saat beraudiensi dengan Menteri Ida di Kantor Kemenaker di Jakarta.
Puncaknya, saat ia kembali beraudiensi sekaligus mengundang Menteri Ida untuk meresmikan gedung itu pada Kamis (22/2/2024) lalu di Kantor Kemenaker.
Menteri Ida memberi lampu hijau akan memberikan dukungan untuk melengkapi isi dan peralatan di gedung BLK Karimun tersebut.
“Secepatnya akan segera kami proses dengan mekanisme yang ada, melalui Direktorat Kelembagaan Pelatihan Vokasi. Semoga bulan Juni tahun ini sudah bisa di eksekusi,” kata Menteri Ida waktu itu.
Akhirnya pada Kamis (11/7/2024), gedung BLK Karimun itupun akhirnya secara resmi beroperasi setelah diresmikan oleh Menaker Ida Fauziyah bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Menaker Ida Fauziyah saat meresmikan gedung itu mengatakan, kehadiran BLK Karimun diharapkan, dapat menjawab tantangan dalam dunia industri saat ini.
“Untuk itu transformasi Balai Latihan Kerja merupakan salah satu dari 9 lompatan yang kami lakukan. Meliputi transformasi strategi Pelatihan BLK secara terstruktur di berbagai aspek,” sebutnya.
Ansar pada waktu itu juga berpesan kepada UPTD satuan pelayanan Balai Latihan kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) Disnakertrans selaku pengelola gedung itu, agar dapat memprioritaskan keluarga miskin, putus sekolah ataupun korban PHK sebagai peserta di BLK tersebut.
“Semoga BLK ini dapat mengemban peran mulia sebagai pusat pelatihan dan pengembangan produktivitas terpadu di Bumi Berazam Negeri Segantang Lada,” harapnya.(adv)