TANJUNGPINANG (HAKA) – Biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun yang mencapai miliaran rupiah, oleh sebagian masyarakat dinilai cukup fantastis.
Akibat besarnya anggaran tersebut, menjadi tanda tanya bagi sebagian masyarakat utamanya para netizen, terkait hasil yang diperoleh dari kunjungan gubernur selama ini.
Menanggapi hal ini, Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengaku tidak mengetahui persis jumlah nominal yang dikeluarkan dalam setiap kunjungan kerjanya, khususnya ke pulau-pulau yang ada di Provinsi Kepri.
“Itu hal teknis, saya kurang paham,” ujarnya, kemarin.
Ia menegaskan, tujuan kunjungan kerjanya ke setiap pulau di wilayah Provinsi Kepri, yang menghabiskan anggaran cukup besar itu untuk melihat secara langsung pembangunan yang telah dilakukan oleh masyarakat.
“Contoh sekarang di pulau-pulau itu sudah banyak pesantren dan banyak juga lapangan bola. Jadi tujuan kita ke sana untuk melihat dan membantu. Makanya sekali-sekali ikut kalau saya berkunjung ke pulau,” sebutnya.
Saat disinggung jika kunjungannya ke pulau-pulau diwilayah Provinsi Kepri selama ini merupakan bentuk sosialisasi terselubung demi meraih simpati dan popularitas di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2021 mendatang. Secara tegas Nurdin membantah anggapan tersebut.
“Tidaklah, saya pergi ke pulau atas undangan masyarakat dan untuk melihat kondisi. Presiden juga sering bilang kalau presiden dalam seminggu turun ke masyarakat sebanyak tiga kali, menteri dan dirjen sembilan kali, kalau gubernur harus 10 kali,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Nurdin mengakui selama ia melakukan kunjungan kerja ke pulau-pulau memang belum terlalu tampak hasilnya atau output yang dihasilkan.
Namun, ia merasa bersyukur selama ia melakukan kunjungan respon dan animo masyarakat dengan kehadirannya cukup tinggi.
“Memang secara nyata belum terlalu nampak. Tapi dengan datangnya Pak Gubernur mereka (masyarakat) menjadi lebih semangat dalam membangun,” tutupnya.(kar)