Site icon Harian Kepri

Gubernur Ansar Minta Vaksinasi Lansia Digesa, Dinkes Bintan Klaim Sudah 55 Persen

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat rapat percepatan vaksinasi lansia di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Senin (1/11/2021) malam-f/istimewa-humprohub kepri

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengingatkan para bupati di Kepri, untuk menggesa vaksinasi lansia minimal 60 persen sebelum pengumuman levelisasi PPKM pada 8 November pekan depan.

“Sampai 5 November kabupaten yang belum mencapai target, harus semaksimal mungkin menggenjot vaksinasi lansia,” katanya, Senin (1/11/2021) kemarin.

Berdasarkan Dashboard Kemenkes, dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepri, Kabupaten Karimun dan Kabupaten Bintan menjadi daerah yang capaian vaksinasi lansianya terendah. Yakni, 37,69 persen untuk Kabupaten Karimun, dan 39,47 persen untuk Kabupaten Bintan.

Sementara itu, untuk kabupaten lainnya, yakni Kabupaten Kepulauan Anambas diangka 42,45 persen, Kabupaten Lingga 41,07 persen, dan Kabupaten Natuna 51,11 persen.

Dua daerah lainnya, yaitu Kota Tanjungpinang dan Kota Batam, menjadi daerah di Kepri yang capaian vaksinasi lansianya sudah di atas 60 persen. 75,75 persen untuk Kota Tanjungpinang dan 62,44 persen untuk Kota Batam.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni, menyampaikan, secara fakta di lapangan untuk capaian vaksinasi lansia di Kabupaten Bintan sudah 55 persen.

Menurutnya, ada sejumlah penyebab yang membuat capaian vaksinasi lansia di Bintan pada Dashboard Kemenkes yang baru menunjukkan angka 39,47 persen. Salah satunya karena, serapan data manual ke dasboard tersebut yang tidak sepenuhnya maksimal.

“Manual kita itu sudah mau 55 persen. Karena inikan sistem teknologi, jadi kelemahannya itu ada,” katanya, saat dihubungi Selasa (2/11/2021).

Penyebab kedua, sambungnya, ada sejumlah lansia yang sudah menjalani vaksinasi namun datanya justru masuk ke masyarakat umum. Kemudian, ada juga NIK yang tidak bisa diinput.

“Seperti misalnya ada yang NIKnya ganda dan lain sebagainya,” jelasnya.

Ada juga sejumlah lansia asal Kabupaten Bintan yang menjalani vaksinasi yang digelar oleh Provinsi Kepri di Kota Tanjungpinang beberapa waktu lalu, namun, data lansia itu justru masuk ke Kota Tanjungpinang.

“Ini adalah semacam kesulitan yang tidak terduga, namun berpengaruh. Sebetulnya kita itu Insya Allah sudah mau mencapai 60 persen,” tuturnya.

Untuk mengatasi hal itu, lanjutnya, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah instansi dan lembaga seperti Disdukcapil dan BPJS untuk melakukan penyerapan data lansia yang tertukar atau belum terinput dan melaporkannya ke pusat.

“Kita juga melaporkan capaian vaksinasi lansia secara manual ke pusat melalui Pemerintah Provinsi Kepri. Jadi kalau nanti kita disebut tidak tercapai padahal di lapangan tercapai kita punya bukti manual, meskipun tidak diakui yang pentingkan benar,” ujarnya.(kar)

Exit mobile version