TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad memaparkan, sejumlah potensi strategis Provinsi Kepri, yang merupakan peluang investasi untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi di Provinsi Kepri.
“Di Natuna, kita punya sektor pariwisata, berupa wisata Alif Stone Geopark Natuna. Ini sebuah bisnis maritim yang sangat potensial,” katanya, saat menjadi saat menjadi keynote speaker pada kegiatan ‘In House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan’ yang digelar secara daring, Senin (20/9/2021) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Ansar memaparkan, Pemprov Kepri menjadikan kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK) sebagai tempat untuk mendukung pengembangan industri perdagangan, maritim, dan pariwisata yang terpadu dan berdaya saing.
Khusus untuk sektor pariwisata, di Karimun, akan dikonsep sebagai tempat pariwisata. Sedangkan, di Batam akan dijadikan sebagai tempat industri digital dan kreatif, dan di Kabupaten Bintan sebagai kawasan pariwisata internasional.
“Di Kota Tanjungpinang sebagai kasawan wisata heritage Melayu-Tiongkok, dan industri halal untuk produk herbal dan kosmetik,” jelasnya.
Sebelumnya Ansar mengatakan Pemprov Kepri, akan mulai membuka pintu masuk wisatawan ke wilayah Provinsi Kepri pada Oktober 2021 mendatang.
“Yang pertama akan kita buka Lagoi Bintan, dan Nongsa Batam,” ucapnya.
Ansar menegaskan, kebijakan itu akan dilakukan dalam bentuk travel bubble. Para wisatawan tersebut hanya dapat beraktivitas di destinasi yang telah ditentukan.
“Travel bubble ini sudah akan diberlakukan bulan Oktober nanti,” tukasnya.(kar)