TANJUNGPINANG (HAKA) – Plt Gubernur Kepri Isdianto buka suara, soal tidak dialokasikannya anggaran pemindahan pipa PDAM Tirta Kepri di APBD 2020.
Ditemui usai penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Pemprov Kepri tahun anggaran 2020, di Aula Wan Seri Beni akhir pekan lalu.
Isdianto menyebut tidak teralokasikannya anggaran tersebut karena, keterbatasan anggaran Pemprov Kepri di APBD 2020.
“Karena ini (penuntasan masalah air) biayanya cukup besar. Kalau perhitungan kita sekitar Rp 40 miliar. Kalau hanya biayanya Rp 5 miliar tentu sudah kita alokasikan di 2020 ini,” katanya yang waktu itu didampingi Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah.
Pemprov Kepri lanjutnya, tidak ingin setengah-setengah untuk menuntaskan masalah air di Pulau Bintan.
Sejatinya, kata dia Pemprov Kepri bisa saja mengalokasikan anggaran untuk penuntasan masalah air dalam APBD 2020. Tapi, karena keterbatasan anggaran, ia khawatir penuntasan masalah air di Pulau Bintan justru tidak akan maksimal.
“Percuma jugakan kita masukkan di APBD 2020 tapi tak maksimal. Jadi kita tunda dan kita maksimalkan di 2021,” sebutnya.
Isdianto juga memaparkan, Pemprov Kepri juga mengajak Pemko Tanjungpinang dan Pemkab Bintan untuk melakukan sharing anggaran dalam penuntasan masalah air di Pulau Bintan.
“Wali Kota dan Bupati sudah komitmen untuk mengalokasikan anggaran di 2021. Jadi kalau total penuntasan anggaran air ini Rp 40 miliar, Rp 20 miliar dari kita, sisanya Pemko dan Pemkab,” jelasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Rudi Chua mengaku kecewa dengan tidak dialokasikannya anggaran pemindahan pipa PDAM Tirta Kepri di APBD 2020.
Padahal menurutnya, sebelum anggaran APBD 2020 itu disahkan, ia telah menyampaikan hal itu ke ketua TAPD Pemprov Kepri TS Arif Fadillah, jika pemindahan pipa PDAM Tirta Kepri itu merupakan hal yang penting. (kar)
