TANJUNGPINANG (HAKA) – Sejak dilantik oleh Gubernur Kepri, Nurdin Basirun PT Pelabuhan Kepri sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) belum menghasilkan.
Bahkan pengakuan dua dari 3 direksi, bahwa di internal BUP sendiri ada konflik.
Direktur Administrasi dan Keuangan PT Pelabuhan Kepri, Widrasto Dwi Guntoro menyinggung soal penggunaan dana penyertaan modal, yang juga merupakan kewenangannya.
Selama ini penggunaan dana itu sepenuhnya berada ditangan Capt Darmansyah.
Selama tiga bulan terakhir ini direksi PT Pelabuhan Kepri kata dia, pernah melakukan kunjungan kerja ke PLN dan menyewa mobil selama satu bulan untuk operasional PT Pelabuhan Kepri. Namun, ia menyebut untuk setiap pembiayaan kegiatan PT Pelabuhan Kepri seluruhnya tetap harus melalui persetujuan dari Dirut. Sedangkan dana yang pakai untuk pembiayaan itu berasal dari dana operasional PT Pelabuhan Kepri.
“Karena Dirut kan megang keuangan juga. Dan setiap ada pengeluaran apapun acc dia juga,” tuturnya.
Menanggapi hal ini, Dirut Capt Darmansyah menyampaikan, sejak dilantik pada April lalu, tidak ada sepeser pun dana penyertaan modal dari Pemprov Kepri yang digunakan oleh ketiga direksi PT Pelabuhan Kepri.
Pihaknya kata dia, lebih memilih menggunakan keuntungan dari dua usaha PT Pelabuhan Kepri, untuk membiayai seluruh operasional perusahaan.
Sementara itu ujarnya, dari hasil audit eksternal yang dilakukan direksi terdahulu, sekitar Rp 3,5 miliar dana penyertaan modal PT Pelabuhan Kepri itu telah digunakan oleh direksi sebelumnya.
Adapun total keseluruhan dana penyertaan modal yang disuntikkan Pemprov Kepri sejak perusahaan itu terbentuk pada tahun 2013 lalu yakni sebesar Rp 25 miliar.
“Sekarang sisa dana (penyertaan modal) cashnya yang ada sama saya sekitar Rp 21,5 miliar. Ada juga dana lain yang saya simpan dari hasil keuntungan usaha kita,” sebutnya. (kar)