Site icon Harian Kepri

HA IPB Kepri Realisasikan Program OVOC, Petani Sorgum di Bintan Jadi Target Awal

Pengurus HA IPB Kepri bersama Perkumpulan Tani Kreatif Milenial Desa Lancang Kuning memperlihatkan tanaman sorgum di Kampung Sungai Jeram-f/masrun-hariankepri.com

BINTAN (HAKA) – Ketua DPD Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) Provinsi Kepri, Rika Azmi, mengunjungi Perkumpulan Tani Milenial Kreatif, Desa Lancang Kuning, Bintan Utara, Jumat (19/8/2022).

Rombongan DPD IPB Kepri itu disambut oleh Rusdi selaku Ketua Perkumpulan Tani Milenial Kreatif, di area perkebunan tanaman sorgum.

Rika mengatakan, kedatangannya bersama beberapa pengurus lainnya, merupakan tindak lanjut dari MoU antara IPB dan Pemprov Kepri, tentang program One Village One CEO (OVOC) di wilayah Provinsi Kepri.

“Jadi ini follow up kerjasama IPB dengan Pak Gubernur Ansar, salah satunya OVOC atau satu desa satu CEO,” ucap Rika usai pertemuan.

Rika menerangkan, tahap awal ini, IPB akan mengirimkan 25 mahasiswa untuk melakukan pendampingan, ke kelompok tani yang ada di Kabupaten Bintan.

Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Pemkab Bintan, terkait potensi pertanian yang memiliki nilai ekspor khususnya pangan.

“Dinas Pertanian Bintan mengusulkan pendampingan pertanian Sorgum, yang saat ini sedang ditanam oleh kelompok tani di Desa Lancang Kuning dan Kelurahan Toapaya Selatan,” jelasnya.

IPB juga menilai, sorgum adalah salah satu komoditas yang prioritas untuk ekspor-impor. Sebab, tanaman itu sangat dibutuhkan oleh dunia internasional atas dampak krisis pangan terjadi saat ini.

“Kami coba melakukan pendampingan terhadap komunitas sorgum ini, karena kita anggap bahwa tanaman pengganti gandum ini sangat potensial,” tuturnya.

Ia menerangkan, dari segi hulunya tanaman sorgum ini sangat mudah tumbuh di lahan-lahan marginal (rendah) di Kepri.

“Kemudian dari segi pasar sangat berpotensi untuk dikembangkan,” sebut Kadis Pertanian Pemprov Kepri ini.

Rika menambahkan, salah satu tugas mahasiswa IPB nanti, yakni melakukan pendampingan dari sisi pengelolaan manajemen, serta peningkatan kualitas mutu komoditas produktifitas para petani.

Kemudian, mahasiswa juga mencari alternatif hilirisasi pengembangan sorgum. “Apakah dijadikan bahan baku mie, roti, dan bahan produk lainnya,” tutupnya.

Ketua Perkumpulan Petani Kreatif Milenial, Rusdi, menyambut baik program IPB dan Pemerintah Daerah tersebut.

“Ini sangat positif bagi kami. Artinya, ini dapat meningkatkan pengetahuan bagi pengurus dalam pengelolaan serta pengembangan sorgum ke depannya,” imbuhnya. (rul)

Exit mobile version