Site icon Harian Kepri

Hanya Karena Miskomunikasi Pertamina dan Oceana, Baruna Tak Berlayar

Terlihat ramai penumpang di Pelabuhan Sribintan Pura akibat Kapal Baruna tidak berlayar-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri Rudi Chua menyebut, persoalan terhentinya kapal Baruna (Oceana) akibat kelangkaan solar, dikarenakan miskomukasi antara operator dan pihak Pertamina.

Politisi Partai Hanura ini memaparkan, kuota solar sebesar 6.370 KL yang disediakan BPH Migas untuk tiga perusahaan yakni Oceana, Global Line Dabo, dan Sentosa 15 yang biasanya ada di Kijang saat ini telah habis.

“Tapi Pertamina telah menyediakan 500 KL di Kabil yang bisa diakses per hari ini. Jadi mereka (operator) tinggal ambil di Kabil dan tidak perlu terhenti pelayanannya,” ujarnya, Kamis (5/12/2019).

Ia memaparkan, jumlah kouta 500 KL tersebut merupakan stok dari Pertamina langsung, yang dapat digunakan hingga akhir tahun ini.

Sementara itu, kuota 6.370 KL yang disediakan oleh BPH Migas memang jumlahnya berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.

“Sehingga menurut kami, sebaiknya ke depan pihak Pertamina dapat melakukan komunikasi yang baik dengan operator, agar masalah ini tidak terulang lagi,” pungkasnya.(kar)

Exit mobile version