Site icon Harian Kepri

Harga Beras dan Sayur Sudah Lama Naik, Disperdagin Baru Panggil Distributor

Disperdagin Kota Tanjungpinang saat melakukan rakor dengan distributor Tanjungpinang-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Tanjungpinang menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan distributor yang ada di Tanjungpinang, pada Senin (27/5/2024) di Kantor Disperdagin.

Rakor ini digelar untuk mengetahui dan mencari solusi, terkait kenaikan harga sejumlah komoditas barang yang sudah terjadi sejak beberapa pekan yang lalu.

Kepala Bidang Stabilisasi Harga Disperdagin Kota Tanjungpinang, Ryanto menyebut ada 3 komoditas yang naik harga.

“Yaitu, ayam, beras premium, dan sayur. Untuk harga ayam, yang sebelumnya dijual sekitar Rp 38 ribu per kilogram, kini Rp 43 ribu per kilogram,” sebutnya.

Ia mengatakan, berdasarkan laporan yang disampaikan distributor ayam pada saat rakor, kenaikan itu terjadi dikarenakan pertumbuhan ayam tidak stabil.

“Selain itu karena permintaan banyak namun stok sedikit,” ucapnya kepada hariankepri.com.

Ryanto menambahkan, atas kenaikan itu, pekan depan pihaknya akan melakukan rapat dengan Pemkab Bintan, agar persediaan ayam dari Bintan bisa disalurkan ke Tanjungpinang.

“Selama ini kan memang dari Bintan juga. Nah kita harap kalau bisa nanti ke depan suplainya ditambah lagi,” terangnya.

Selain itu lanjut dia, kenaikan terjadi pada komoditas beras premium dengan merek Padang Raya. Beras ini yang sebelumnya dijual Rp 16.500 kini sudah naik menjadi Rp 17.500 per kilogram.

“Ini beras komersil. Info dari distributor memang dari agennya sudah naik sejak awal Mei 2024,” terangnya.

Sedangkan untuk sayur kacang panjang, lanjut dia, yang sebelumnya dijual seharga Rp 15 ribu per kilogram kini sudah menjadi Rp 26 ribu per kilogram.

“Kenaikan ini terjadi karena ada hama yang menyerang tanaman petani. Lalu pedagang ambilnya ke Bintan, otomatis ada biaya transportasi,” ujarnya.

Ryanto pun menambahkan, untuk mengantisipasi kenaikan sejumlah komoditas ini, Pemko Tanjungpinang akan mengambil upaya salah satunya pelaksanaan operasi pasar.

“Jika membuat operasi pasar maka bisa mengintervensi harga,” tukasnya.(zul)

Exit mobile version