Site icon Harian Kepri

Harga Cabai Makin Pedas, Ansar Mau Datangkan dari Sulawesi dan Aceh

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat memborong cabai hasil panen petani saat kunker di Kampung Sidodadi, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Selasa (20/12/2023)-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi Kepri menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menekan harga cabai merah yang terus merangkak naik di pasaran.

Gubernur Ansar mengatakan, harga cabai merah yang belakangan ini naik, dipengaruhi oleh faktor bencana el-nino yang melanda daerah penghasil cabai di Indonesia. Khususnya di Pulau Jawa yang selama ini merupakan daerah pemasok kebutuhan cabai di Kepri.

“Ini karena pengaruh el-Nino di daerah penghasil (di Jawa). Sekarang, sedang kita bahas untuk didatangkan dari daerah lain. Seperti Sulawesi dan Aceh,” katanya, kepada hariankepri.com, Senin (26/2024).

Lebih lanjut Ansar mengatakan, Pemprov Kepri juga sedang berencana untuk memberikan subsidi untuk biaya transportasi pendistribusian cabai dari dari pemasok ke Kepri.

“Ini untuk menjaga fluktuasi harga cabai selama puasa dan lebaran. Kita akan menyiatati-nya dengan subsidi,” pungkasnya.

Sebelumnya, dari pantauan hariankepri.com pada Jumat (23/2/2024), harga jual cabai merah di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang mencapai Rp 92 ribu per kilo.

Menurut, Nafid, salah satu pedagang cabai di Pasar Bincen, mengatakan, kenaikan harga cabai mulai terjadi usai Pemilu 2024.

“Sebelumnya Rp 60 ribu per kilo, sekarang sudah Ia Rp 92 ribu per kilo,” katanya kepada hariankepri.com.

Ia menduga, kenaikan harga cabai ini karena adanya gagal panen di daerah penghasil. “Kami ambilnya di Jawa. Dapat info di sana gagal panen, sehingga harga tinggi,” ucapnya.(adv)

Exit mobile version