NATUNA (HAKA) – Turunnya harga cengkih kering dari Rp 70 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu/kg membuat warga di Desa Sumedang, Kecamatan Bunguran Barat, menjerit. Harapan untung saat panen tiba menguap.
Agar tidak terlalu rugi, para pemilik cengkih tidak akan menjualnya sekarang. Cengkih akan disimpan saja dan ketika harganya naik baru dijual. Hal itu disampaikan salah satu warga pemilik kebung cengkih, Kusairi (39).
“Payah kita. Harga cengkihnya turun lagi. Padahal kita berharap harga cengkeh bisa naik lagi,” kata Kusairi menjawab wartawan di Jalan Yos Sudarso, Ranai, Jumat (27/1/2017).
Penurunan harga cengkih bukan saja membuat pekebun kecewa. Tapi juga membuat merugikan. Sebab, mereka sudah mengeluarkan biaya dan tenaga yang lumayan besar untuk memetik cengkihnya.
“Sudah banyak biaya kita keluarkan. Tiba-tiba harga turun macam ini. Mending simpan saja dulu,” ungkapnya. (fer)