Beranda Headline

Harga Elpiji 3 Kilogram di Batam Naik, Ansar Sebut Kebijakan Rudi Tak Tepat

0
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad kembali menyoroti kebijakan Wali Kota Batam HM Rudi, terkait kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas 3 Kg di Kota Batam.

Menurut Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu, dampak dari kebijakan tersebut membuat Provinsi Kepri pada bulan Desember 2023 mengalami inflasi.

“Akan kita surati kepala daerah-nya untuk mengevaluasi kembali, kenaikan harga gas 3 kg tersebut,” katanya, kepada hariankepri.com, Kamis (7/3/2024).

Lebih lanjut Ansar mengatakan, kenaikan harga gas 3 kg tersebut juga akan berdampak pada UMKM. Sebab, hampir sebagian besar mereka menggunakan gas 3 kilogram tersebut.

“Jadi lebih baik dievaluasi dan ditunda dulu, sampai nanti ekonomi bisa stabil dan produktifitas masyarakat di sisi ekonomi bisa meningkat,” jelasnya.

Selain itu, sambung Ansar, kebijakan menaikkan tarif gas 3 kilogram itu juga dinilai tidak tepat. Mengingat, saat ini ekonomi di Provinsi Kepri belum sepenuhnya pulih.

“Jadi bukan tidak boleh menaikkan harga, tapi situasinya belum tepat,” pungkasnya.

Sementara itu, dilansir dari Surat Keputusan (SK) Wali Kota Batam Nomor 421 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum Gas Tertentu Kota Batam.

Kenaikan harga gas melon 3 kg di Batam terdiri dari tiga kategori. Untuk wilayah Kota Batam atau mainland naik sebesar Rp 3000 dari sebelumnya Rp 18 ribu per tabung menjadi Rp 21 ribu per tabung.

Sedangkan untuk wilayah hinterland 1 dari Rp 23 ribu menjadi Rp 25 ribu per tabung, dan wilayah hiterland 2 dari Rp 24 ribu menjadi Rp 26 ribu per tabung.(kar)

Baca juga:  Selamat, Pinang Jadi Zona Hijau Covid-19, Isdianto Apresiasi Kinerja Plt Wako
example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini