Site icon Harian Kepri

Harga Jualnya Tinggi, Pemdes Mapur Kucurka Rp 60 Juta untuk Budidaya Teripang

Seorang warga sedang memperlihatkan perkembangan teripang yang dibudidaya oleh kelompok masyarakat Desa Mapur-f/istimewa

BINTAN (HAKA) – Pemerintah Desa (Pemdes) kucurkan dana desa sekitar Rp 60 juta, kepada sekelompok warga untuk melakukan usaha budidaya teripang laut sebanyak 2.500 bibit. Demikian dikatakan oleh Kades Mapur, Abdul Razak.

Menurutnya, budidaya teripang jenis susu dan hitam itu, merupakan program penguatan pangan serta peningkatan ekonomi masyarakat Desa Mapur.

Saat ini, kata dia, usaha biota laut itu telah berjalan sejak Oktober 2024 lalu. Lokasi untuk budidaya yakni, di dekat dermaga pelabuhan rakyat, Desa Mapur, Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan.

Abdul menerangkan, Pemdes Mapur memberi kepercayaan kelompok warga yang berjumlah 7 orang, untuk memelihara teripang yang diberi pakan ampas kelapa, kotoran ayam serta nasi basi.

Alhasil saat ini, kata dia, hewan laut itu telah menunjukkan pertumbuhan dengan pesat yakni, 4 ekor telah mencapai 1 Kilogram (Kg).

Bukan hanya itu, 2.500 bibit teripang itu telah berkembang biak sekitar 80 persen. Bahkan, ia memperkirakan hasil budidaya teripang itu akan dipanen 11 bulan lagi sekitar Oktober 2025.

“Alhamdulillah, budidaya teripang nya berkembang dengan baik karena lokasi nya berlumpur, dan ada rumput lautnya,” ucapnya, kemarin.

Abdul berharap kelompok budidaya teripang itu dapat berkomitmen untuk terus memelihara serta menjaga biota laut itu. Selain itu, dapat mengajarkan kepada warga lain untuk melakukan kegiatan usaha desa tersebut.

“Rencana jangka panjang dari Pemdes Mapur, memperbanyak kelompok warga untuk mengembangkan usaha teripang itu,” tutupnya.

Pasalnya, usaha budidaya teripang sangat berpotensi bagi peningkatan ekonomi masyarakat karena pasarannya pun jelas.

“Harga jual untuk teripang kering kisaran Rp 1 juta per 1 Kg, dan kalau teripang rebus dan sudah dikemas (packing) kisaran Rp 600 ribu,” tutupnya. (rul)

Exit mobile version