TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Pemko Tanjungpinang, melibatkan Satgas Pangan, terkait melonjaknya harga minyak goreng.
“Sekarang harganya mencapai Rp 20 ribu per liter, apalagi sekarang ini menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) 2022,” sebut Kepala Bidang (Kabid) Stabilisasi Harga Disperdagin Tanjungpinang, Muhamad Endy Febri.
Pihaknya melibatkan Satgas Pangan, untuk melihat keadaan yang sebenarnya, di para distributor yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Kami khawatir ada pihak-pihak yang memanfaatkan keadaan atas kenaikan minyak ini,” tetangnya, Sabtu (27/11/2021) saat dihubungi.
Namun, lanjut Endy, setelah mereka turun bersama Satgas Pangan yang di dalamnya ada juga Polres Tanjungpinang, tidak ditemukan masalah di distributor.
Bahkan, persediaan minyak goreng masih tercukupi hingga menjelang Nataru mendatang.
“Kenaikannya murni dari produsen. Bukan adanya permainan dari distributor,” terangnya.
Ia menceritakan, harga normal minyak goreng kemasan ini sekitar Rp 14 ribu per liter. Sekarang sudah mencapai Rp 20 ribu per liter.
Penyebab kenaikan harga minyak goreng ini, karena bahan mentah Crude Palm Oil (CPO), sebagai bahan dasar untuk pembuatan minyak goreng mengalami kenaikan secara nasional.
“Bahan mentahnya naik, sehingga harganya ikut naik. Dan ini bukan hanya di Tanjungpinang melainkan seluruh daerah juga mengalami hal yang sama,” imbuhnya. (zul)