TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Ansar Ahmad, mengajak seluruh masyarakat Provinsi Kepri, menjadikan Hari Jadi ke-20, sebagai momentum untuk berjuang lebih keras, dalam menghadapi tantangan di masa mendatang.
“Langkah kita hari ini, sudah semakin serentak. Kita akan terus berkontribusi untuk menghadapi tantangan yang tidak menentu, sebagai perwujudan ekonomi pulih, Kepri sejahtera,” ucap Ansar saat menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Jadi ke-20 Provinsi Kepri, di Gedung Daerah Kota Tanjungpinang, Sabtu (24/9/2022).
Menurutnya, saat ini masih banyak persoalan di Kepri, yang memerlukan peran serta seluruh pihak untuk diselesaikan bersama. Seperti, kemiskinan, keterbelakangan, dan berbagai deretan persoalan lainnya.
“Maka, tidak ada perjuangan yang lebih keras yang tidak menghasilkan apa-apa asal kita saling bahu-membahu menyelesaikannya,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Ansar juga menyampaikam apresiasi yang tiada terhingga, kepada semua pihak yang sudah turut andil dalam pencapaian pembangunan di Provinsi Kepri.
Menurutnya, berkat kerja keras dari seluruh elemen masyarakat, di usianya yang memasuki dua dekade, Provinsi Kepri semakin menunjukkan eksistensinya.
Hal itu dapat terlihat dari terwujudnya tujuh tujuan utama skema pembangunan di Provinsi Kepri. Yakni, dari sisi pertumbuhan ekonomi yang pada kuartal pertama tahun 2022 ini tumbuh 2,83 persen.
“Dan kuartal kedua melejit menjadi 5,01 persen,” ucapnya.
Kemudian, PDRB Kepri juga menunjukkan trend yang positif, di mana pada tahun 2021 PDRB Kepri mencapai Rp 180 trilun, atau naik Rp 6 triliun dari tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 174 triliun.
Selanjutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kepri yang pada tahun 2021 sebesar 75,79 poin juga mengalami peningkatan sebesar 0,20 point dibanding tahun 2020, yang sebesar 75,59 poin.
“Tingkat kemiskinan juga berangsur membaik. Dari 6,13 persen di tahun 2020, menjadi 5,75 persen di tahun 2021. Capaian ini lebih baik dari target kemiskinan dalam RPJMD Provinsi Kepri tahun 2021-2026 yaitu 6,07 persen pada tahun 2021,” paparnya.
Untuk tingkat pengangguran terbuka, juga menunjukkan angka yang positif. Pada tahun 2021 tingkat pengangguran terbuka di Kepri tercatat sebesar 8.02 persen, turun dibandingkan tahun 2020 yang angkanya sebesar 10.84 persen.
Untuk kualitas kesehatan, khususnya penanganan pandemi Covid-19 di Provinsi Kepri juga terus menunjukkan trend yang positif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus aktif di Kepri per 22 September 2022 yang tercatat hanya sebanyak 54 orang.
“Angka itu sudah jauh menurun dari data puncak tertinggi per 18 juli 2021 yakin sebanyak 928 orang,” jelasnya.
Menurutnya, capaian tersebut tak terlepas dari upaya percepatan vaksinasi di Kepri yang saat ini capainnya sudah berada di atas target rata-rata nasional.
Dari sektor pendidikan, juga mencatatkan hasil yang positif. Di mana untuk indek pendidikan di Kepri pada tahun 2021, menempati urutan keempat dari 34 Provinsi se-Indonesia.
Selain itu, rata-rata lama sekolah di Kepri pada tahun 2021 juga meningkat sebesar 0,06 persen sehingga menjadi 10,18 tahun.
“Angka ini lebih baik dari rata-rata lama sekolah nasional yaitu 8,54 tahun,” tuturnya.
Peringatan Hari Jadi ini, juga dirangkai dengan Penandatangan MoU penggunaan dan pemanfaatan instalasi tenaga listrik di wilayah Kepri antara Pemprov Kepri, dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau.
Selain itu, ada juga peresmian proyek dan penandatanganan prastasti oleh Gubernur Kepri, untuk proyek workshop teknik kendaraan ringan SMKN 1 Bintan Utara dan Edotel SMKN 2 Batam.
Serta penyerahan bantuan dan penghargaan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wagub Kepri, Marlin Agustina.(kar)