TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Komunikasi (Diskominfo) Kepri, Hasan membeberkan, alasan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad yang menyesalkan nama calon anggota KIP periode 2023-2027 beredar ke publik.
Kepada hariankepri.com, Hasan mengatakan, nama calon anggota KIP yang telah diumumkan oleh DPRD Kepri tersebut, dianggap tidak memenuhi kriteria.
“Karena tidak adanya keterwakilan perempuan, serta ada nama yang lolos merupakan pengurus partai politik,” katanya, Rabu (24/1/2024).
Atas kondisi tersebut, kata Hasan, Gubernur Kepri telah mengirimkan surat kepada Ketua DPRD Jumaga Nadeak, agar proses fit and proper test terhadap calon anggota KIP itu diulang.
“Jadi Pak Gubernur minta fit and proper test itu diulang lagi, dalam hal ini Komisi I, agar ada keterwakilan perempuan dan calon yang dipilih itu bukan orang partai. Yang kita minta ulang itu fit and proper test, bukan seleksi ulang dari awal,” paparnya.
Selain itu Gubernur Kepri Ansar Ahmad sambung Hasan, juga mengharapkan DPRD Kepri dalam pelaksanaan fit and proper test dapat dilakukan secara terbuka.
“Karena inikan untuk mencari anggota KIP, sehingga perlu ada keterbukaan di depan publik,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyesalkan nama-nama calon anggota Komisi Informasi Publik (KIP) periode 2023 – 2027 hasil fit and proper test yang dilakukan oleh Komisi I DPRD Provinsi Kepri yang beredar ke publik.
“(Seharusnya) DPRD menyampaikan ke kita bukan dibuat terbuka seperti itu,” katanya, kepada hariankepri.com, Senin (22/1/2024).
Disinggung soal kapan ia akan melantik, nama-nama hasil fit and proper test tersebut. Ansar pun tak menjawab lugas hal tersebut.
“Untuk jelasnya, tanyakan ke Hasan (Kadiskominfo, red),” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan Pengumuman Nomor 04/TIMSELKI/X/2023 terdapat 15 nama pendaftar yang dinyatakan layak untuk diikut sertakan dalam pelaksanaan fit and proper test calon anggota KIP Kepri Periode 2023-2027.
Ke-15 nama tersebut, yakni, Ahmad Sulton, Alfian Zainal, Arison, Bambang Sumitro, dan E. Afrizal. Kemudian, Eri Syahrial, Imamuddin Attas, Kasdan, Marlia Saridewi, Marsudi.
Selanjutnya, Martius, Mirwan Anthon, Muhammad Djuhari, Said Abdullah Dahlawi, dan terakhir Saut Maruli Samosir.(kar)