Site icon Harian Kepri

Hasil Autopsi Bocah Tewas di Puskesmas Sei Jang, Dokkes Polresta: Ada Riwayat Sakit

Suasana di depan Puskesmas Sei Jang, tempat seorang anak berobat lalu tidak lama berselang meninggal dunia, Selasa (9/7/2024)-f/dimas-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Salah seorang bocah berinisial D (13) meninggal dunia, setelah pulang berobat dari Puskesmas Sei Jang, Selasa (9/7/2024) kemarin.

Kepala UPTD Puskesmas Sei Jang, Faisal menyampaikan, D bersama orang tuanya datang ke Puskesmas, untuk berobat karena dirinya mengeluh perutnya terasa sakit.

“Dokter kami sudah melakukan pemeriksaan kemudian memberi obat, setelah itu dia diizinkan pulang,” sebutnya kepada hariankepri.com, Rabu (10/7/2024).

Ia mengatakan, beberapa saat usai D pulang ke rumahnya, D langsung memuntahkan obatnya dan kemudian mulut serta hidungnya mengeluarkan busa.

“Kemudian petugas kita menjemput D di rumahnya untuk dibawa ke IGD. Ketika sedang menuju ke ruangan, D kembali muntah dan mengeluarkan busa bercampur darah dari mulutnya,” ungkapnya.

Usai hal tersebut terjadi sambungnya, pihaknya langsung bergegas untuk memberikan pertolongan terhadap D saat itu juga.

Menurutnya, obat yang diberikan oleh dokter terhadap D, sudah sesuai dengan takaran yang dikhususkan untuk anak di bawah umur.

“Obatnya itu steril, dokter juga sudah berusaha melakukan yang terbaik. Untuk penyebabnya saya masih belum bisa sebutkan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Dokkes Polresta Tanjungpinang, Iptu Jefri Saragih mengungkapkan, usai melakukan autopsi terhadap korban di RSUD Raja Ahmad Tabib, dia menemukan pembengkakan di bagian organ dalam korban.

“Pemeriksaan itu berlangsung sekitar 4 hingga 5 jam di ruang jenazah. Kami menemukan adanya pembengkakan di bagian jantung, hati dan limpa,” ungkapnya.

Selain itu, kata Iptu Saragih, pihaknya juga menemukan bahwa D memiliki riwayat penyakit sebelumnya, yakni jantung dan ginjal.

“Saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, terkait obat apa yang di minumnya itu akan kita bawa sampelnya ke Laboratorium di Bogor untuk pemeriksaan,” jelasnya. (dim)

Exit mobile version