TANJUNGPINANG (HAKA) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meliris Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Salah satu yang menarik adalah poin tentang rumah tangga yang memanfaatkan layanan kesehatan ke luar negeri.
Dilansir dari dokumen SKI 2023, pada Rabu (12/6/2024), selama tiga tahun terakhir, dari 38 provinsi di Indonesia, Provinsi Kepri menjadi provinsi yang warganya paling banyak berobat ke luar negeri, dengan persentase sebesar 1,3 persen.
Dalam laporan SKI 2023 itu juga disebutkan, jika Malaysia menjadi negara tujuan utama masyarakat berobat. Adapun jenis layanan kesehatan, yang sering dilakukan di negeri jiran itu meliputi, MCU, pengobatan kanker, pelayanan kesehatan reproduksi dan KIA, bedah/operasi, hingga pelayanan kesehatan tradisional.
Saat dimintai tanggapannya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kepri, M Bisri ketika mengatakan, kondisi itu bisa terjadi karena beberapa faktor. Yakni faktor kebiasaan masyarakat dan faktor pelayanan dalam hal ini tenaga spesialis.
“Karena sudah jadi kebiasaan juga warga Kepri untuk berobat ke negeri. Kualitas pelayanan kesehatan kita memang masih dihadapkan pada kurangnya tenaga spesialis, serta sarana prasarana,” katanya, kepada hariankepri.com.
Kondisi ini, kata Bisri, menjadi tantangan tersendiri bagi Dinkes Kepri. Untuk menyikapi hal itu, pihaknya secara bertahap memenuhi tenaga spesialis, baik dari segi jumlah maupun jenisnya.
“Sarana prasarana juga terus kita lengkapi. Manajemen pelayanan juga terus kita maksimalkan. Tapi, memang ini butuh biaya investasi yang besar. Butuh proses dan yang jelas tidak bisa cepat,” paparnya.
Lebih lanjut kata Bisri, secara umum tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Kepri setiap tahun terus meningkat.
Menurutnya, hal itu dikarenakan dengan penambahan sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemprov Kepri.
“Pada prinsipinya kita akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan. Agar masyarakat tidak perlu lagi menyeberang (ke Malaysia) untuk berobat,” pungkasnya.(kar)
