Keuntungan bagi usaha mikro dan Industri Kecil Menengah?
Kebangkitan yang diharapkan ditiap pengujung tahun sepertinya tak seiras dengan peruntungan kelompok usaha mikro dan Industri Kecil Menengah (IKM).
Umumnya, produk – produk yang berpindah tangan ke konsumen dimomen diskon itu merupakan hasil karya industri skala besar, barang ‘pabrikan’.
Posisi tawar usaha mikro dan IKM tak menonjol dalam keriuhan, seolah memiliki teritori sendiri dan terkarantina.
Kurang mendapat tempat dalam hiruk pikuk transaksi dan promosi yang sedemikian hebohnya.
Syukurlah, ditahun ini ada gebrakan untuk usaha mikro dan IKM yang kreatif. Sebuah perusahaan telekomunikasi besar Indonesia membuat ruang untuk ekosistem digital itu.
Transformasi digital usaha mikro dan IKM dibuat agar pelaku bisnis ‘rumahan’ bertahan dan terus produktif ditengah pandemik, yang juga memicu pergeseran tren perilaku berbelanja dari offline ke online.
Melalui festival belanja daring itu, untuk pertama kalinya pengalaman belanja online dibuat tiga dimensi oleh perusahaan tersebut.
Pembeli disuguhkan sensasi belanja virtual dengan merasakan nuansa layaknya berjalan di galeri nyata. Dua ratus brand lokal yang berpartisipasi, diintegrasikan secara apik. Semoga jadi embrio untuk gerakan tiap akhir tahun, mengimbangi pola promosi besar-besaran para rekan diruang sebelah.
Kreatifitas dan semangat seperti ini dapat ditularkan lagi kedaerah-daerah, berkonten spesifik pastinya; misalnya dengan kerjasama kelompok pelaku usaha mikro dan IKM sejenis membuat bulan promosi tiap akhir tahun atau menjelang lebaran, dimulai dengan pola digital sederhana yang digagas untuk prioritas terbatas.
Berpromosi gencar secara berkelompok tanpa harus terintegrasi secara profesional terlebih dahulu, seraya terus belajar, berevaluasi dan membaca selera warga.***
Btl juga.. buat grop2 komonitas pedagang online yg sejenis.. promo ramai2 👍🏼