TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri merilis perkembangan ekonomi dan pariwisata Provinsi Kepri periode November 2024.
Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, menyampaikan bahwa inflasi Kepri secara year-on-year (y-on-y) mencapai 1,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,63.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam 2,04 persen, sementara inflasi terendah di Kota Tanjungpinang 0,97 persen,” katanya, dalam Konferensi Pers di Kantor BPS Kepri, Senin (2/12/2024), yang turut dihadiri Kepala Barenlitbang Kepri, Misni dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kepri.
Margaretha menjelaskan, bahwa sepanjang November 2024, kenaikan harga terjadi pada delapan kelompok pengeluaran, yang didominasi oleh makanan, minuman, tembakau, pakaian, alas kaki, kesehatan, dan perawatan pribadi.
“Inflasi month-to-month (m-to-m) November 2024 tercatat 0,24 persen, sedangkan inflasi year-to-date (y-t-d) mencapai 1,41 persen,” jelasnya.
Di sisi lain, pariwisata Kepri pada Oktober 2024, menunjukkan tren positif.
Margaretha mengutarakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 137.999 pada Oktober 2024, meningkat 29,68 persen dibandingkan Oktober 2023.
“Jumlah wisatawan nusantara (wisnus) periode Januari-Oktober 2024 mencapai 2.838.778 wisatawan, naik signifikan sebesar 54,01 persen,” sebutnya.
Jumlah kunjungan wisman dan wisnus tersebut, berdampak positif terhadap Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kepri yang meningkat menjadi 55,66 persen.
“Data (inflasi) November ini menunjukkan stabilitas ekonomi Kepri dengan inflasi terkendali. Dan pariwisata tetap menjadi sektor unggulan dengan peningkatan kunjungan wisnus yang signifikan, (hal ini) mendukung pemulihan ekonomi daerah,” tuturnya.(kar)