Site icon Harian Kepri

Inflasi Tanjungpinang Meningkat, Sekda Minta OPD Terkait Pantau Harga

Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat saat memimpin rapat inflasi bersama stakeholder terkait-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjungpinang mencatat, pada Maret 2024 inflasi di Tanjungpinang secara year on year sebesar 2,68 persen. Sedangkan pada Februari 2024, Kota Tanjungpinang inflasi sebesar 2,33 persen dengan IHK sebesar 104,6.

Kepala BPS Tanjungpinang, Mangamputua Gultom menyampaikan, angka inflasi tersebut masih di bawah angka nasional yang berada di 3,05 persen.

“Dari inflasi itu, Tanjungpinang menjadi yang terendah ke-8 se-Sumatera, namun posisi ke-44 dari 150 Kota IHK di Indonesia,” katanya, Selasa (30/4/2024) saat rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senggarang.

Menurutnya, adapun komoditi yang menjadi penyumbang inflasi pada Maret adalah, makanan, minuman, tembakau dan meningkatnya penggunaan moda transportasi.

“Kebutuhan bahan pokok memang meningkat jelang lebaran sehingga memicu naiknya harga,” ucapnya.

Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menyampaikan, bahwa angka inflasi di Tanjungpinang memang meningkat terutama jelang bulan puasa dan lebaran beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, mantan Kadis PUPR Kota Tanjungpinang itu meminta TPID bersama OPD terkait, untuk selalu memantau pergerakan harga terutama yang menjadi penyebab inflasi.

“Supaya kita dapat mengambil tindakan terukur dan tepat,” tegas Zulhidayat saat memimpin rapat inflasi.

Zulhidayat juga menambahkan, anomali cuaca juga berdampak terhadap masa panen seperti cabai, bawang, dan sayur-sayuran.

“Sehingga wajib dipahami kapan proses panen agar dapat kita ambil solusi jika panen mundur, agar tidak terjadi kelangkaan,” pungkasnya.(zul)

Exit mobile version