TANJUNGPINANG (HAKA) – Tiga bulan jelang pendaftaran Pilgub Kepri 2020, para figur bakal calon yang akan bersaing untuk menakhodai Pemerintah Provinsi Kepri mulai tampak.
Pengamat politik Provinsi Kepri, DR Adji Suradji Muhammad memprediksi, di Pilgub Kepri nanti setidaknya ada tiga pasang yang bakal bersaing. Mereka adalah Soerya-Syahrul, Isdianto-Marlin, dan Ismeth-Irwan.
“Karena semakin mendekati masa pendaftaran (Pilgub Kepri 2020), tentu peta politik akan semakin mengerucut, dan tiga pasang nama itu cukup ideal,” kata Dosen Ilmu Politik, FISIP UMRAH ini, Selasa (3/3/2020).
Menurut analisanya, di Pilgub Kepri 2020 nanti Ketua DPD PDIP Kepri Soerya Respationo akan menggandeng Ketua DPD Partai Gerindra Syahrul.
Hal itu karena, peta politik dari pusat hingga ke daerah baik, PDIP dan Gerindra selalu bersama.
Ditambah lagi, hubungan politik antara PDIP dan Gerindra saat ini cukup harmonis. Sehingga, peluang duet Soerya-Syahrul sangat mungkin terjadi. Jika maju keduanya, dipastikan akan diusung oleh koalisi partai PDIP, Gerindra, dan PKB dengan total 14 kursi DPRD Kepri.
“Ini artinya, meskipun mungkin sebenarnya di hati kecilnya Pak Syahrul itu tidak ingin maju, tapi karena perintah partai sehingga beliau harus maju. Dan ini cukup ideal,” sebut Doktor Ilmu Politik ini.
Untuk pasangan Ismeth-Irwan lanjutnya, diprediksi akan diusung oleh koalisi Partai Golkar dan Hanura. Secara perolehan kursi, kedua partai ini sudah cukup untuk mengusung pasangan calon dengan jumlah 11 kursi.
Ia menyebut pertimbangan Partai Golkar akan memilih Ismeth ketimbang mantan Ketua DPD I Partai Golkar Ansar Ahmad, merujuk pada pengaruh kekuatan Partai Golkar Kepri di tingkat nasional.
“Tentu Golkar akan berhitung, ketika Pak Ansar diajukan maju sebagai cagub tentu kekuatan Golkar di Kepri akan berkurang di tingkat nasional. Hal inilah yang menurut saya jadi pertimbangan Golkar,” ujarnya.
Dengan kondisi itu, langkah yang paling realistis yang akan dilakukan Golkar yakni dengan mengusung Ismeth Abdullah sebagai bacagub.
Alasannya, mantan Gubernur Kepri itu selama ini figurnya sangat dikenal baik oleh jajaran kepengurusan Partai Golkar, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Apalagi figur Pak Ismeth pernah jadi Ketua Dewan Pembina Golkar Kepri. Sehingga kemungkinan itu sangat besar,” katanya.
Suradji melanjutkan, dari kedua pasang itu, hanya Isdianto-Marlin yang menurutnya, peluangnya untuk berpasangan cukup besar.
Kondisi ini dapat dilihat dari sikap politik Isdianto, yang secara terang-terangan akan maju menggunakan partai lain di Pilgub Kepri 2020.
“Setelah secara resmi menyatakan tidak akan maju menggunakan PDIP, tentu yang bersangkutan akan memilih partai besar seperti NasDem. Sehingga peluang Isdianto-Marlin cukup besar,” tuturnya.
Ia mengutarakan, apabila kondisi itu benar terjadi. Pilgub Kepri 2020 bakal cukup semarak.
Karena, ketiga pasang nama itu diusung oleh parpol yang kekuatan kursinya merata di DPRD Kepri. Selain, elektabilitas ketiganya saat ini juga terbilang masih cukup imbang.
“Jika itu terjadi Pilgub Kepri kali ini memang cukup ideal,” tukasnya. (kar)