Site icon Harian Kepri

Ini Dia Trik dan Tips Bisnis Baru Industri Pariwisata

Event Global Tourism Forum melalui conference virtual-f/istimewa

JAKARTA (HAKA) – Forum Pariwisata Global (Global Tourism Forum) akan menggelar tours conference (Jakarta-Istambul-Washington) secara hybrid, Jumat (27/11/2020).

Konferensi pariwisata lintas negara ini digelar, sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia karena enam bulan terakhir terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19.

Acara yang ditaja oleh Indonesia Tourism Forum ini mengandeng Kementerian Pariwisata dan World Tourism Forum Institute.

Menurut Chairman Indonesia Tourism Forum Dr Sapta Nirwandar, Global Tourism Forum yang bertajuk “Recovery and Beyond Summit 2020” merupakan, salah satu upaya menarik investasi baru untuk industri pariwisata, serta menyosialisasikan sistem model bisnis baru industri kepariwisataan.

Acara yang digelar di Pullman Jakarta, Center Park ini ditayangkan secara sreaming melalui aplikasi zoom dan channel Global Tourism Forum.

Para pelaku pariwisata termasuk sektor UMKM kepariwisataan bisa nimbrung acara ini secara gratis dengan registrasi melalui link Bit.ly/RBS20jkt.

Para calon peserta yang mengklik link tersebut akan terhubung ke link zoom https://us02web.zoom.us/j/89409082485 dengan Meeting ID: 894 0908 2485.

Forum Pariwisata Global ini menghadirkan narasumber seperti Presiden Of Tourism Forum Institute Bulut Bagci, Ni Wayan Giri Adnyani Sekretaris Kementerian Pariwisata, Wamen Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, mantan Menkominfo Rudiantara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Untuk sesi industri pariwisata, akan ada pemateri dari presiden Aseanta Chairman Asita dan Sekjen PHRI, dan akan ada sesi pembahasan investasi kepariwisataan.

Diharapkan webinar ini diikuti oleh para pelaku pariwisata di Indonesia terutama sektor UMKM yang berhubungan dengan kepariwisataan.

Pesertanya bisa ikut secara gratis melalui streaming zoom dan lve di youtub global Tourism forum dari pukul 09.30 hingga pukul 16.30 WIB.

Menurut Chairman Forum Pariwisata Indonesia Dr. Sapta Nirwandar, Global Tourism Forum ini digelar untuk mempercepat pulihnya perekonomian, khususnya di sektor pariwisata karena sudah lebih enam bulan Pandemi Covid-19 melanda.

Menurutnya, sejumlah negara di ASEAN dan negara lainnya berlomba-lomba mencari trik untuk memulai menumbuhkan perekonomian. Setiap negara tentu tidak mau terus terisolasi akibat pandemi ini.

“Sektor yang paling terdampak berat akibat pandemi adalah industri pariwisata. Bahkan, kontraksinya mencapai 80 persen tahun ini,” ungkapnya.

Hal ini sesuai dengan data organisasi pariwisata dunia UN World Tourism Organization (UNWTO).

Dunia pariwisata mengalami masa sulit dalam 6 bulan terakhir akibat pandemi, karena negara-negara melarang warganya untuk bepergian.

Menurutnya, Ini berakibat pada anjloknya industri pariwisata karena tidak ada turis yang datang ke setiap tujuan wisata.

Perekonomian nasional negara-negara ASEAN juga terpengaruh karena umumnya pariwisata menyumbang pendapatan di setiap negara.

“Negara-negara ASEAN mesti memikirkan untuk menghidupkan kembali industri pariwisata. Tidak hanya untuk menopang industri, tetapi juga untuk bertahan hidup sebagai bangsa,” kata Sapta Nirwandar yang juga mantan Wamen Pariwisata RI ini.

Upaya pemulihan pariwisata membutuhkan inovasi dari industri karena akan ada perubahan permintaan konsumen akibat pandemi dan juga pasar sasaran.

“Turis mancanegara juga perlu dibujuk kembali agar mengunjungi destinasi-destinasi favorit mereka di ASEAN. Pelaksanaannya tetap dengan mematuhi protokol kesehatan di normal baru ini. Penggunaan teknologi canggih sudah sangat bisa membantu perjalanan para turis,” Kata Dr. Sapta Nirwandar yang juga Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC).

Dirincikan Sapta Nirwandar acara webinar hybrid ini dibagi menjadi tiga sesi, dengan diawali sesi utama pariwisata bertema “Memperkuat Kerja Sama Regional untuk Masa Depan Pariwisata di Negara-negara ASEAN”.

Sesi ini pertama ini, perwakilan negara-negara Asia akan membahas masa depan pariwisata di masing-masing negara dan kemungkinan kerja sama kawasan untuk meningkatkan industri pariwisata pasca pandemi.

Di sesi ini akan ada perwakilan dari amsing-masing negara dan Presiden World Tourism Forum juga akan memaparkan kondisi pariwisata global dan masa depan.

“Lalu sesi kedua tentang industri pariwisata yang tujuannya untuk menemukan kembali industri pariwisata dan model bisnis baru,” sebutnya.

Menurut Sapta, sesi terakhir akan ada pembicara tentang cara menggaet investasi pariwisata yang kini terhenti.

Sapta Nirwandar juga menyebutkan target audien acara ini yakni dari biro perjalanan dan operator tour, pengusaha lokal dan asing, kelompok investasi dan bankir, perusahaan konsultan investasi, politisi, eksekutif senior, otoritas publik, ahli strategi dan ahli teknologi di industri perjalanan, terutama dari anggota ASEAN & negara Asia lainnya.

“Yang ikut kegiatan ini akan mendapatkan gambaran dan pengetahuan tentang masa depan industri pariwisata, model bisnis baru yang dibutuhkan untuk menghidupkan kembali pariwisata serta peluang untuk investasi,” tukasnya. (red)

Exit mobile version