Site icon Harian Kepri

Ini Nama Gelar Adat Panglima TNI: Dato’ Seri Satria Bijaya Negara

Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah bersama Kaskogabwilhan I Mayjen TNI Richard TH Tampubolon usai rapat penabalan gelar adat Panglima TNI di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Selasa (4/2/2020)-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi Kepri, dan Lembaga Adat Melayu (LAM) terus mematangkan rencana pemberian gelar adat kepada Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri TS Arif Fadillah menyampaikan, berdasarkan hasil rapat, nama gelar yang akan diberikan untuk jenderal bintang empat itu yakni Dato’ Seri Satria Bijaya Negara.

“Artinya cahaya kemuliaan pejuang yang gagah berani demi kejayaan negara,” katanya yang ditemui usai rapat persiapan penabalan gelar adat Panglima TNI bersama Kaskogabwilhan I Mayjen TNI Richard TH Tampubolon beserta pengurus LAM Kepri di lantai 4 Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Selasa (4/2/2020).

Untuk jadwal penabalan gelar adat tersebut lanjutnya, rencananya akan dilaksanakan di Gedung Daerah.

Sedangkan, untuk jadwalnya masih harus terlebih dahulu menunggu kesediaan jadwal Panglima TNI.

Karena kata dia, agenda penabalan gelar itu juga akan disejalankan dengan peletakan batu pertama Makogabwilhan I di Pulau Dompak dan bakti sosial.

“Jadi untuk jadwalnya kita masih menunggu kesediaan beliau. Bisa Februari ini atau Maret. Karena itu dalam waktu dekat Ketua LAM beserta pengurus akan menemui Panglima TNI untuk membahas kepastian jadwal penabalan gelar tersebut,” pungkasnya.

Sebelumnya, LAM Provinsi Kepri berencana akan memberi gelar adat kepada Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Adapun dasar pertimbangan pemberian gelar itu menurut Ketua LAM Kepri, Abdul Razak karena Tjahjanto dinilai telah berjasa karena telah menjadikan Kepri sebagai pusat Makogabwilhan I di Pulau Dompak, Tanjungpinang.

“Makogabwilhan hanya ada tiga di Indonesia, salah satunya di Kepri. Semua berkat kebijakan Panglima TNI,” ujarnya, di Kantor LAM, Selasa (14/1/2020) lalu.

Selain itu, jenderal bintang empat itu dianggap sangat berjasa dalam mengatasi konflik di Natuna, dengan menurunkan banyak kekuatan militer.(kar)

Exit mobile version