Site icon Harian Kepri

Insiden Kapal Tenggelam di Anambas, Ansar: Kapal Harus Sediakan Life Jacket

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat ditemui di Aula Wan Seri, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Selasa (21/5/2024)-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengingatkan sekaligus mengimbau kepada seluruh operator kapal, untuk menyediakan life jacket bagi para penumpang.

Ia mendapat informasi, bahwa insiden kapal tenggelam di Anambas, karena penumpang tidak menggunakan life jacket sebagai standar keselamatan di laut.

“Kita minta semua pihak terutama operator kapal harus menyiapkan life jacket bagi penumpang apalagi pada saat situasi cuaca ekstrem,” tegasnya, kepada hariankepri.com, Sabtu (3/8/2024).

Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu meminta, agar insiden tenggelamnya KM Samarinda di Anambas dapat menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak.

Karena, kata dia life jacket bagi para penumpang transportasi laut antarpulau merupakan hal penting dalam menjaga keselamatan.

“Kita minta pihak berwenang dapat mengawasi aktivitas pelayaran antarpulau, menindak tegas apabila ada kapal angkutan penumpang tidak mematuhi standar pelayaran, salah satunya menyiapkan life jacket,” pesannya.

Selain itu, kepada masyarakat Ansar juga mengingatkan supaya tidak memaksakan diri untuk berangkat jika muatan kapal sudah penuh.

“Karena hal itu juga membahayakan keselamatan penumpang. Sehingga jangan sampai ada lagi kejadian kapal tenggelam hingga menyebabkan korban meninggal,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolres Kepulauan Anambas, AKBP Apri Fajar Hermanto, melalui Kasi Humas Iptu Rachmad menyampaikan, KM Samarinda yang membawa 40 orang penumpang mengalami insiden tenggelam saat berlayar dari pelabuhan Sri Siantan, Tarempa, menuju ke pelabuhan Desa Matak sekira pada, Jumat (26/7/2024).

Akibat insiden tersebut, dari 40 orang penumpang, tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

“Sebanyak 22 orang dirawat di rumah sakit, dan 15 orang sudah kembali ke rumahnya masing-masing termasuk nahkoda kapal,” katanya, Sabtu (27/7/2024).

Rachmad mengutarakan, bahwa dugaan sementara penyebab tenggelamnya kapal tersebut, dikarenakan kapal mengalami hilang keseimbangan dan gelombang yang cukup tinggi.

“Kita belum dapat memastikan penyebab sebenarnya. Namun saat ini, personel telah diterjunkan ke TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” sebutnya.(kar/dim)

Exit mobile version