TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemko Tanjungpinang akan melakukan evaluasi mengenai penanganan Covid-19 di Kota Tanjungpinang. Hal itu dilakukan, mengingat makin bertambahnya pasien Covid-19 beberapa pekan terakhir ini.
“Isolasi mandiri dirumah itu akan dievaluasi apakah efektif atau tidak,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Nugraheni.
Menurutnya, hal itu semua nantinya akan di bicarakan kembali bersama Ketua Gugus Tugas Kota Tanjungpinang, dalam hal ini Wali Kota Tanjungpinang, Rahma.
“Insya Allah hari ini akan rapat, membahas efektifitas isolasi mandiri ini sekalian mengatasi penambahan Covid-19 ini,” katanya, Senin (26/4/2021) saat dihubungi hariankepri.com.
Ia menyampaikan, kemungkinan Pemko Tanjungpinang akan mengambil alternatif lainnya. Namun, Nugraheni belum bisa menjelaskan alternatif apa yang akan diambil nantinya.
“Informasi yang kami dapat dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota lainnya, juga menyebut bahwa isolasi mandiri dirumah kurang efektif. Karena kalau efektif, seharusnya tidak menular ke lainnya,” tuturnya.
Ia juga menceritakan, menurut Standar Operasional Prosedur (SOP) kementerian kesehatan, isolasi mandiri dirumah itu boleh saja dilakukan, tapi harus memenuhi syarat.
“Kalau tidak isolasi mandiri tidak berdampak, maka harus isolasi terpadu,” tukasnya.
Diketahui, berdasarkan data dari satuan gugus tugas tentang update perkembangan kasus Covid-19 di Kota Tanjungpinang per 24 April 2021, terdapat total Covid-19 sebanyak 1.995 kasus.
Dari total tersebut, terdapat sebanyak 266 kasus aktif, dari total kasus aktif itu, 29 pasien yang dirawat di rumah sakit, 25 pasien yang di karantina LPMP. Sedangkan isolasi mandiri (rumah) sebanyak 212 pasien.
Artinya, pasien Covid-19 di Tanjungpinang ini lebih banyak yang isolasi mandiri daripada isolasi terpadu.(zul)