TANJUNGPINANG (HAKA)-Adanya dugaan praktik pungli di area pelabuhan SbP dari calo ke oknum aparat memang mengejutkan. Tim investigasi hariankepri.com kembali menelusuri alur menjadi calo tersebut.
Pengakuan mengejutkan datang dari salah satu karyawan operator kapal feri Pinang-Batam. Pria yang mengaku bernama Jhoni ini menceritakan, untuk menjadi calo tiket di area pelabuhan SbP memang tidak sulit. Cukup bertemu dengan koordinator calo tersebut berinisial CC, maka siapa saja dengan mudah bisa langsung berjualan tiket di area pelabuhan.
“Awalnya, koordinator calo akan memberikan sekitar 20 tiket setiap harinya pada pagi hari. Tiket dijual dengan harga Rp. 57.500. Kemudian setelah selesai berjualan, para calo memberikan laporan berapa tiket yang sudah laku dan berapa tiket yang belum laku. Tiket yang belum laku akan diambil kembali oleh CC, dan untuk tiket yang laku, uang yang harus di setor sebesar Rp. 56.000 untuk satu tiket. Dan tentu saja setoran sebesar Rp. 5.000 yang akan diberikan nanti ke oknum aparat setiap harinya,” paparnya.
Ia melanjutkan, koordinator calo pun tentu saja memiliki seorang bos besar yang menyediakan tiket. Bos tersebut membeli tiket langsung ke perusahaan pelayaran dalam jumlah besar. Dalam sekali transaksi, ia mampu membeli tiket sekitar 400 hingga 2.000 lembar dengan harga mulai dari Rp. 52.000-Rp. 54.000 per tiketnya. (ddr)
