Site icon Harian Kepri

Jadi Inspektur Upacara, Ketua Komisi I Minta Siswa Rajin Belajar

Ketua Komisi I, Wan Arismunandar saat mendengarkan pertanyaan siswa-f/dani-hariankepri.com

NATUNA (HAKA) – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Natuna Wan Arismunandar menjadi Inspektur upacara di SMAN 1 Bunguran Timur, Senin, (10/2/2020) pagi.

Upacara yang awalnya direncanakan akan dilaksanakan di lapangan upacara, terpaksa dipindahkan ke Aula Syamsul Hilal dikarenakan hujan.

Kepala SMAN Prihatno Budirianto dalam sambutannya menyampaikan, bahwa proses belajar mengajar di sekolahnya sudah berlangsung lancar sebagaimana mestinya.

Lokasi semula upacara namun kindisi hujan pindah ke Aula-f/dani-hariankepri.com

“Tingkat kehadiran siswa per hari ini hampir 98 persen sisanya tidak masuk karena sakit, begitu juga dengan gurunya alhamdulillah masuk semua,” ujarnya.

Budi juga menjelaskan, kalau sekolahnya tahun ini adalah tahun ke empat pelaksanaan UNBK.

Ia juga berterimakasih kepada pihak pemerintah, khususnya Komisi I DPRD Kabupaten Natuna yang menyempatkan hadir, di tengah-tengah guru dan siswa SMAN 1 Bunguran Timur.

Suasana di Aula Syamsul Hilal-f/dani-hariankepri.com

Saat menjadi inspektur upacara, Wan Arismunandar bercerita mengenai pengalamannya dulu waktu masih sekolah di SMAN 1 Bunguran Timur.

“Saya ini merupakan alumni SMAN 1 Bunguran Timur,” ujar Wan Aris disambut tepuk tangan siswa yang hadir.

Ia juga menyampaikan, sistem kelulusan dulu dan sekarang sangat berbeda. Kalau dulu asal dekat sama guru, rajin sudah pasti lulus.

Ketua Komisi I, Wan Arismunandar saat meninggalkan tempat acara -f/dani-hariankepri.com

Tapi, sekarang semuanya dikembalikan kepada siswa masing-masing, bagaimana kemampuan siswa untuk belajar itu yang lebih penting.

“Ingat ya, kelulusan ditentukan oleh semangat dan keinginan belajar,” tegasnya.

Wan Aris sedikit bernostagia. Dia kembali menceritakan ketika lulus pada tahun 1994. Menurutnya, waktu itu belum terbayang akan menjadi seorang anggota DPRD. Makanya, tekad, keinginan, dan cita-cita harus kuat.

Suasana pagi sebelum turun hujan siswa sudah berbaris di lapangan-f/dani-hariankepri.com

“Inti pertama adalah belajar dan pahami apa yang dipelajari, kalian ini anak-anak pintar, kalau gak pintar gak mungkin lulus SMP dan bisa masuk SLTA,”

Mengenai kehebohan yang selama ini terjadi akibat isu Corona, juga harus diakui bahwa semua diakibatkan karena pengetahuan dan informasi yang belum dipahami oleh semua masyarakat.

Makanya, Wan Aris menyampaikan, bahwa disinilah pentingnya terus belajar dan membaca supaya mendapatkan imformasi yang utuh dan benar.

“Makna belajar adalah bahwasanya belajar itu tudak sekedar mempelajari, tapi pahami dan dipelajari,” tukasnya. (dan)

Exit mobile version