TANJUNGPINANG (HAKA) – Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan menyampaikan, untuk menghadapi Imlek, jajaran Pemko Tanjungpinang menggelar rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Ia menyebut, memang rapat TPID ini rutin dilakukan, dan kali ini sekaligus untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditas barang, terutama menjelang Imlek.
Menurutnya, berdasarkan hasil pembahasan dengan stakeholder terkait, ada sejumlah komoditas yang akan mengalami kenaikan, di antaranya bawang putih dan sayur.
“Bawang putih naiknya sekitar Rp 2 ribu per kilogram. Cabai masih stabil, sayur juga mungkin naik,” kata Hasan, kepada hariankepri.com, Kamis (1/2/2024)
Hasan menilai, kenaikan bawang putih itu, karena lonjakan kebutuhan atau permintaan masyarakat terutama etnis Tionghoa meningkat menjelang Imlek.
“Orang Tionghoa kan suka bawang putih. Prinsip ekonominya jika banyak permintaan, otomatis harga sedikit naik,” terangnya.
Namun demikian, lanjut Hasan, Pemko Tanjungpinang tetap melakukan berbagai upaya, agar komoditas lainnya tidak ikut berpengaruh kenaikan harga.
“Upaya kita melakukan intervensi ke distributor, kita cek kendalanya apa, dan kita langsung carikan solusinya, agar tetap stabil,” tukasnya.
Terpisah, Erwin salah satu pedagang yang berjualan di Pasar Bintan Center mengaku, memang harga bawang putih saat ini mengalami kenaikan, yang sebelumnya Rp 32 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 35 ribu.
“Sudah dua pekan lalu. Kenaikan ini dari distributor dan permintaan juga banyak,” katanya.
Sedangkan bahan pokok lainnya, lanjut Erwin, masih dalam kondisi stabil, seperti cabai merah Rp 60 ribu per kilogram, cabai hijau Rp 52 ribu per kilogram.
“Bawang merah Rp 28 ribu per kilogram, ini masih harga normal,” tukasnya.(zul)