TANJUNGPINANG (HAKA) – Direktur PT Pembangunan Kepri North West Natuna (NWN) Huzrin Hood menjanjikan, fee alias bonus komisi kepada 6 anggota Tim Konsultan Migas Kepri, bila dapat merampungkan seluruh proses Participating Interest (PI) 10 persen pengelolaan migas.
“Mereka tidak minta diberi uang muka. Tapi nanti kalau sudah jadi (PI, red) baru kita beri persenanlah,” ujarnya kemarin.
Namun Huzrin belum mengurai secara lugas, sistem pemberian komisi kepada tim yang dipimpin oleh Fachrizal itu. Menurutnya, hal itu masih dalam pembahasan.
Saat ini sambungnya, fokus utama yang tengah dikerjakan oleh pihaknya serta Tim Konsultan Migas Kepri yakni mengawal proses PI itu yang kini tahapannya tengah di proses di SKK Migas.
“Setelah disetujui SKK Migas dibawa ke Dirjen untuk kemudian di tandatangani oleh Menteri ESDM. Prosesnya ini sampai tiga bulan. Kalau semua ini selesai kita berharap Pak Gubernur yang menerima PI ini dari Menteri,” paparnya.
Ia optimis tim yang terdiri dari Hari Fernandes, Haris Anandito, Albaihaqi, Andreas, Karlita T Octaviany, dan Buana F Februari itu mampu mengawal proses PI ini hingga rampung.
Karena kata dia, tim tersebut merupakan insinyur muda terbaik di Kepri. “Jadi nasib kita baiklah,” sebutnya.
Mengenai sistem pembayaran hutang Rp 30 Miliar kepada Santos Northwest Natuna B.V sebagai modal awal PI tersebut.
Huzrin menyampaikan, pihaknya belum merumuskannya. Namun, kemungkinan besar kata dia pembayaran hutang itu akan dilakukan melalui sistem angsuran dengan batas waktu tertentu.
“Setiap keuntungan itu tidak akan langsung dipotong habis. Tapi sedikit-sedikit, katakanlah (pembayarannya) itu nanti sampai lima tahun,” tuturnya.(kar)