Meskipun, hal ini juga berdampak kepada turunnya jumlah pesanan nasi kotak ke masing-masing UMKM di bidang katering sebagai penyedia.
“Kalau banyak yang sembuh otomatis pesanan sedikit. Biasanya satu hari itu pesanannya hampir 200 kotak per hari. Kalau sekarang cuma 80 kotak per UMKM,” ujarnya.
Ia pun berencana akan membahas kembali dengan para UMKM dan dinas terkait, mengenai mekanisme penyediaan nasi kotak.
“Mungkin bisa saja digilir dua hari sekali. Karena kalau dipaksa setiap hari, kami khawatir mereka rugi di biaya produksinya,” tukasnya.
Sebelumnya, pada Senin (9/8/2021) Pemko Tanjungpinang, secara resmi meluncurkan bantuan nasi kotak kepada masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah akibat terpapar Virus Covid-19.
Bantuan ini sebagai lanjutan dari bantuan dapur umum pemko. Peluncuran program nasi kotak ini oleh Wali Kota Rahma, didampingi Wakil Wali Kota Endang Abdullah dan Forkopimda Tanjungpinang.
Rahma menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan dapur umum yang dilaksanakan tanggal 13 hingga 21 juli 2021 lalu melalui Dinas Sosial.