TANJUNGPINANG (HAKA) – Sejak sepekan terakhir, terpantau tiga gerai Holland Bakery yang ada di Kota Tanjungpinang tidak beroperasi lagi.
Tiga Holland Bakery yang tutup itu beralamat di Jalan Ir Sutami (Suka Berenang), Jalan Bakar Batu dan Jalan DI Panjaitan Km 9. Ini menjadi kabar kurang baik juga bagi pecinta kuliner Tanjungpinang. Holland Bakery sendiri baru beroperasi sekitar 2 tahun 2 bulan, tepatnya sejak Oktober 2015.
Salah seorang warga yang ditemui hariankepri.com di samping Holland Bakery Bakar Batu menyampaikan, Holland Bakery ini sudah tutup sejak perayaan Imlek yang lalu.
“Kami tidak tau pemiliknya, Holland ini sepertinya tidak akan buka lagi. Kami dapat info bahwa pusat Holland Bakery yang di Jalan Ir Sutami juga sudah tutup,” kata pria yang mengaku bernama Ahmadi ini, Selasa (27/2/2018).
Hal senada disampaikan Agil, karyawan Hanson Properti Marketing Galeri yang kantornya persis berada di sebelah Holland Bakery di Jalan Ir Sutami.
Agil mengatakan, Holland ini sekitar seminggu yang lalu sudah tidak buka lagi.
“Infonya, pemilik Holland ini orang Jakarta. Tak tau juga kenapa tutup, kemungkinan sudah bangkrut,” duganya.
Di saat bersamaan, hariankepri.com berhasil mengkonfirmasi ke salah satu Pekerja Gudang Holland Bakery yang berada di Km 9 yang bernama Ade.
Ia membenarkan, bahwa Holland Bakery yang ada di Tanjungpinang ini semuanya sudah tutup.
“Sejak tanggal 20 Februari lalu, holland tutup dengan serentak, karena mau dipindahkan ke Kota Batam,” katanya saat ditemui di Holland Bakery Km 9.
Ade mengatakan, bahwa Holland Bakery yang ada berjumlah 4 gerai. Tiga di Tanjungpinang dan satu lagi ada di Tanjunguban, Bintan.
“Keempat-empatnya tutup semua,” sebutnya.
Menurutnya, tutupnya Holland ini dikarenakan omzetnya yang tidak sesuai antara pengeluaran dengan pemasukan.
“Info dari pusat di Jakarta bahwa holland di Tanjungpinang rugi terus, tak mungkin dalam 2 tahun rugi terus tapi bertahan, makanya dipindahkan ke Batam,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya saat ini tengah proses berkemas seluruh barang yang ada di Holland Bakery.
“Ruko ini punya orang makanya harus dikosongi. Karyawan disini sudah tidak ada lagi, hanya tinggal pekerja gudang, Kepala Gudang, HRD dan kasir,” ucapnya.
Ia menyamapaikan, karyawan yang ada di Holland Bakery di empat gerai itu sekitar 59 orang.
“Yang lain sudah keluar semua seperti bagian produksi, hanya kami 7 orang yang ditahan, seperti pekerja gudang, kepala gudang, HRD, dan kasir, karena masih ada dokumen yang akan diserahkan ke pusat. Karyawan lain sudah keluar semua dan sudah mendapatkan gaji, hanya kami saja yang belum. Mungkin besok terima gaji, karena besok hari terakhir membereskan ini,” pungkasnya. (zul)