Site icon Harian Kepri

Kampus BTI Cetak Ratusan Alumni, Rudy: 65 Persen Sudah Bekerja, Termasuk di Eropa

Sejumlah alumni kampus BTI untuk angkatan VI saat menerima materi perkuliahan beberapa tahun lalu-f/istimewa-dokumen bti

BINTAN (HAKA) – Plt Direktur Bintan Tourism Institute (BTI) Kijang, Rudy Firmansyah SAP, CHA mengatakan, sejak beroperasi pada tahun 2013 hingga tahun 2020, BTI telah mencetak alumni sebanyak 538 orang, baik dari dalam maupun di luar daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

“Ditambah angkatan ke-VII tahun ajaran 2020-2021 ini sebanyak 28 mahasiswa. Saat ini mereka akan menyelesaikan praktik kerja lapangan (PKL) atau On the Job Training (OJT) di hotel-hotel maupun resort berbintang di Bintan dan daerah sekitarnya,” paparnya.

Dari total alumni tersebut sambung Rudy, ada 322 orang yang bekerja, hingga manca negara mulai dari negara Eropa, Timur Tengah maupun Australia.

Mereka ada juga yang bekerja di Kabupaten Bintan sebanyak 222 orang, 35 orang di Tanjungpinang, Batam 18 orang, Lingga 23 orang, Kabupaten Kepulauan Anambas 4 orang.

Untuk di luar Kepri sebanyak 11 orang, di antaranya tersebar di Bali, Jakarta, Pontianak maupun Lampung.

“Sedangkan di luar negeri ada 9 orang yang bekerja di lokasi bar di Dubai, Bahrain, Jerman, Canada, New Zeland. Bahkan ada juga di kapal pesiar seperti Holland America Line,” ucap Rudy.

Ia menambahkan, masing-masing alumni itu telah memiliki keterampilan (skill) di bidang perhotelan yakni, rooms devition, F&B product atau pastri, F&B Service dan front office.

Selain itu, kata Rudi, mereka juga dibekali juga 4 sertifikasi kompetensi yakni, sertifikat hotel tempat praktik, kampus BTI sebagai tanda kelulusan, sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan sertifikat intenasional dari Australia I’M Alert Food Safety.

“Sehingga jebolan BTI bisa bersaing di dunia kerja baik dalam dan luar negeri,” terangnya.

Jika kampus ini ditutup, maka akan berdampak pada aspek SDM dan pariwisata Kepri, terutama Kabupaten Bintan di masa-masa mendatang.

Untuk itu, melalui kesempatan ini Rudy meminta kepada para pihak terkait agar dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi BTI saat ini.

“Sangat disayangkan, jika sekolah ini ditutup. Maka kesempatan meraih cita-cita mereka (putra-putri tempatan) kelak terputus,” tutupnya. (rul)

Exit mobile version