BATAM (HAKA) – Gubernur H Nurdin Basirun optimis di tahun 2017 ini, Kepri dapat maksimal melaksanakan berbagai program pembangunan. Untuk itu, Nurdin mengajak masyarakat untuk ikut membangun Kepri dengan saling bantu membantu.
Ini disampaikannya di acara coffee morning yang digelar Polda Kepri dan dihadiri juga Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, dan diapresiasi oleh Nurdin. Acara ini dihadiri juga organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, pengusaha, mahasiswa dan media.
Nurdin yakin, dengan pertemuan seperti ini, tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan. Apalagi, silaturahmi seperti ini, biasanya cepat tersebar dan masyarakat cepat tahu.
“Masyarakat tahu bahwa kita di Kepri selalu dalam keadaan kompak dan bersama,” kata Nurdin, Kamis (12/1)..
Kapolda Sam, mengatakan optimisme berprestasi itu harus tergambar sepanjang tahun 2017. Apalagi dengan kekayaan geostrategis, geoekonomis dan geopolitik yang memungkinkan Kepri unggul dari daerah lain.
“Waktunya berprestasi. Jangan lagi ada sumbatan. Hilangkan egosektoral masing-masing,” kata Kapolda.
Menurut Kapolda, di Kepri, investasi harus meningkat. Demo-demo yang tidak penting harus dikurangi. Banyak hal yang bisa diselesaikan dengan duduk bersama, yang selalu memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan.
Kapolda mengajak semua pihak untuk mendukung Pemprov Kepri bisa lebih optimis dan berprestasi dalam membangun. Sam juga menekankan pentingnya sinergi antar semua pihak untuk Kepri yang semakin baik. BP Batam dan Pemko Batam, misalnya bisa bersinergi sehingga mampu membuat Batam semakin unggul.
“Sumbatan apapun bisa dikomunikasikan. TNI dan Polri siap mengawal. Terbuka. Ini tahun membangun,” kata Sam.
Sam menegaskan lagi, bahwa keinginan memajukan Kepri jangan dinodai dengan sifat negatif. Segala hal, kata Kapolda, bisa dikomunikasikan. “Bersinergi membangun, bukan saling menjegal,” kata Kapolda.
Dalam kesempatan itu, Kapolda mengatakan bahwa Indonesia didirikan atas perbedaan-perbedaan, sehingga disebut NKRI. Kapolda mengajak semua pihak mempersatukan perbedaan itu sebagai sebuah sinergi.
Kehidupan beragama, kata Kapolda harus dijaga. Ukuwah harus terus ditingkatkan. “Jangan sampai peristiwa intolerasi dipupuk untuk memperbesar perbedaan. Kalau terjadi, terhambat lagi pembangunan,” kata Kapolda. (humas/red)