BINTAN (HAKA) – Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Bintan, Fajrian Yustiardi pindah tugas, menjadi Kasi Intelijen Kejari Cimahi, Provinsi Jawa Barat (Jabar). Demikian dikatakan Kasi Intelijen Kejari Bintan, Samsul.
Ia menyebutkan, Fajrian digantikan oleh Maiman Limbong yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Intelijen Natuna.
Pergantian ini belum dilakukan serah terima jabatan (sertijab).
“Kemungkinan sertijab akhir Mei 2024 nanti,” kata Samsul kepada hariankepri.com.
Saat dimintai tanggapannya, Fajrian Yustihardi mengatakan, dirinya telah menjabat sebagai Kasi Pidsus Kejari Bintan sejak Agustus 2021 lalu.
“Saya menjabat Kasi Pidsus di Bintan sudah 2 tahun 10 bulan,” jelasnya kepada hariankepri.com, Kamis (16/5/2024).
Fajrian menerangkan, ia menilai masyarakat Bintan sangat terbuka dalam membantu dirinya menjalankan tugas sebagai insan Adhyaksa di Bintan.
“Salama di Bintan, saya anggap rumah kedua saya. Bahkan masyarakatnya mendukung untuk memberantas berbagai kasus,” tuturnya.
Menurutnya, selama ia menjabat sebagai Kasi Pidsus Kejari Bintan banyak perkara korupsi yang ditanganinya. Di antaranya, kasus tipikor Rp 513 juta atas insentif Nakes Puskesmas Sei Lekop tahun 2020 hingga 2021.
Selanjutntya, kasus dugaan tipikor Rp 2,4 miliar atas pembelian ganti rugi lahan TPA seluas 2 Hektare (Ha) di Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, tahun anggaran 2018.
“Kasus itu menjerat Herry Wahyu yang saat itu masih aktif sebagai Kepala Disperkim Bintan,” terangnya.
Selain itu, kata Fajrian, dirinya juga terlibat melakukan penyelamatan uang negara dari 14 Puskesmas di Bintan atas kelebihan bayar insentif covid saat itu.
Ada juga perkara pembelian lahan seluas 1,4 Ha antara mantan Direktur PT Bintan Inti Sukse (BIS) Susilawati dan oknum DPRD Bintan dengan menggunakan uang perusahaan pelat merah itu sebesar Rp 1,7 miliar. (rul)
