PALEMBANG (HAKA) – Sejumlah anak dari beberapa panti asuhan di Tanjungpinang, menunjukkan kegembiraannya saat berkunjung ke Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Saat kesibukan dan kepadatan yang ada di Kota Palembang tengah berlangsung, anak-anak tersebut menikmati perjalanan menggunakan bus pariwisata yang membawanya ke tempat-tempat istimewa di Kota Palembang.
Di hari perjalanan pertama saat tiba di kota yang memiliki makanan khas pempek ini, anak-anak panti asuhan itu mengunjungi salah satu Sentra Rehabilitasi di Palembang.
Tempat tersebut bernama Sentra Budi Perkasa Palembang, yang letaknya berada di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II. Di tempat itu, anak-anak panti dapat melihat berbagai kerajinan yang bisa menjadi pengetahuan bagi mereka
Usai berkunjung ke sentra itu, mereka lanjut berkunjung ke toko pengrajin songket oleh-oleh khas Palembang. Di sana, mereka dapat berinteraksi dengan pengrajin, juga sempat membeli oleh-oleh songket khas kota itu.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kepri, Khadarisman menyampaikan, pihaknya membawa 33 anak termasuk pengasuhnya itu, bertujuan untuk meningkatkan wawasan mereka tentang sejarah dan budaya di sana.
“Kita berada di Palembang selama 3 hari, terhitung sejak 24 Juli hingga 27 Juli 2024. Ada beberapa tempat yang kita kunjungi, termasuk tempat untuk menambah pengetahuan anak dan liburan,” ujarnya kepada hariankepri.com, Sabtu (27/7/2024).
Sepanjang perjalanan, Khadarisman mengungkapkan, rasa ingin tahu anak-anak panti tersebut terhadap lingkungan yang dilewati cukup tinggi. Mereka gembira melihat tempat di pinggiran jalan yang jarang dilihatnya di Kota Tanjungpinang.
“Bahkan mereka melihat sawah saja sudah bahagia, karena memang jarang ditemukan di Tanjungpinang,” sebutnya.
Di hari kedua perjalanan, rombongan tersebut berkunjung ke Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota tersebut. Di bawah tangga jalan masuk jembatan, terdapat berbagai penjual aksesoris yang menarik.
Aldi, salah seorang anak dari rombongan tersebut ikut membeli aksesoris di lokasi ini. “Saya beli mainan terompet dan lampu yang bisa memancarkan warna beragam,” jelasnya.
Dia mengatakan, bahwa kedatangannya ke Jembatan Ampera ini merupakan yang pertama kali dalam hidupnya. “Bahagia bisa berswafoto dan menikmati suasana jembatan yang dulunya hanya bisa saya lihat dari televisi,” ungkapnya.
Usai rombongan berkunjung ke Jembatan Ampera, mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Bayt Alquran Al Akbar Gandus Palembang.
Alquran Al Akbar atau yang sering disebut Alquran raksasa ini terbuat dari kayu tembesu dengan ukuran tinggi mencapai 15 meter.
Setiap lembar halaman Al-Quran tersebut, berukuran 177cm x 140cm x 2,5 cm. Al-quran ini telah rampung dibuat oleh Syofwatillah Mohzaib dan tim sejak tahun 2002 hingga 2009.
Saat memasuki pintu masuk tempat itu, anak panti yang beragama non muslim mempunyai jiwa toleransi yang tinggi. Mereka mengikuti arahan penjaga wisata itu, untuk memakai pakaian yang tertutup, terutama anak perempuan.
Di dalam sana, anak-anak yang berprestasi ini mendengarkan lantunan ayat suci Alquran serta memasuki ruangan yang di design menyerupai neraka dan surga.
Pada saat memasuki replika ruangan neraka, mereka menyaksikan video di layar tentang kehidupan seusai kematian, termasuk siksa kubur.
Usai dari ruangan itu, mereka langsung bergeser ke dalam ruangan surga. Di dalam ruangan yang berisikan replika suasana surga, rombongan itu menyaksikan keindahan alam sambil berswafoto bersama.
Selepas berkunjung ke ruangan replika surga dan neraka, mereka masuk ke dalam ruangan yang di tunggu-tunggu oleh para anak berprestasi itu.
Ruangan itu adalah ruangan berisikan ayat Alquran yang ditempel pada dinding ruangan itu. Ruangan tersebut cukup luas, sehingga banyak dari mereka yang mengabadikan momen tersebut dengan foto bersama.
Salah satu Pembimbing anak tersebut, Bona mengutarakan, terlihat dari semua anak tersebut takjub dengan ukiran ayat Alquran.
Dia menjelaskan, bahwa kegiatan anak yang berprestasi tersebut berkunjung ke Kota Palembang, agar dapat menambah pengalaman dan wawasan mereka.
“Mereka merasa senang, semua menunjukkan kegembiraan. Saya juga terharu melihat mereka bisa sejenak melupakan kegiatan mereka di hari biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Kepri, Rudi Chua yang juga turut mendampingi anak panti asuhan tersebut mengatakan, tujuan dari kegiatan itu adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman anak panti.
“Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat berbagai bentuk pembelajaran di luar kegiatan sehari-harinya,” terangnya.
Dengan adanya kunjungan itu, Rudi menuturkan, akan dapat menjadi bekal yang sangat berharga di masa depan mereka.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berjalan, dan dapat memberikan kesempatan yang lebih kepada anak-anak panti,” pungkasnya.
Kegiatan mereka di Kota Palembang itu juga disejalankan dengan berkunjung ke Palembang Square Mall, Benteng Kuto Besak, dan Wahana Permainan G-Walk. (dim)