Oleh:
Immanuel Patar MA
Warga Tanjungpinang
TAK terasa, sudah hampir empat jam lebih saya duduk di pojok Kedai Kopi Rakyat, yang terletak di Jalan Raja Ali Haji Batu 8 Atas. Tepatnya, depan Hotel CK Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Bila melihat sekilas saat berkendara, rasanya tak ada yang istimewa dari kedai kopi ini. Namun, karena penasaran dan ingin coba-coba, setelah banyak kawan yang merekomendasikan, saya pun langsung mencoba.
Seperti kebiasaan, saya duduk di kursi paling pojok. Tak lama, waiters langsung menghampiri saya, dan menanyakan pesanan. Saya pun memesan kopi.
Sambil ngopi, di ini saya mengerjakan tugas kantor. Seperti biasa, mengedit berita wartawan perwakilan di daerah-daerah. Akibat kesenangan mengedit berita, tak terasa adzan Isya sudah terdengar.
Sembari merehatkan mata yang lelah seharian di depan layar laptop dan HP, saya terpesona dengan pemandangan jempolan yang disuguhkan kedai kopi rakyat ini.
Apabila saya melihat ke Timur, saya disuguhkan dengan megahnya Hotel CK dan riuhnya kendaraan yang lalu lalang. Bila menghadap sebaliknya, saya melihat kelap-kelip lampu rumah warga Tanjungpinang.
Selain itu, saya juga bisa menikmati angin yang sepoi-sepoi, dan cantiknya bintang-bintang di langit bila awan sedang bersahabat.
Kedai kopi rakyat ini terbilang digandrungi oleh milenial. Hampir 90 persen pelanggannya merupakan milenial. Saya yakin, mereka ini tertarik dengan suasana ngopi baru di Kota Tanjungpinang ini.
Milenial yang didominasi mahasiswa ini, kebanyakan berdiskusi, bermain game, dan ada pula yang memadu kasih dan saling mengenal.
Selain suasana ngopi yang baru , barista kedai kopi rakyat ini juga terbilang menawan, muda, ramah dan bikin betah. Mungkin ini juga lah yang membuat teman-teman saya betah sampai larut malam ngopi di sini.
Selain kopi dan sejenisnya, kedai kopi ini juga menyuguhkan cemilan seperti Pisang Keju, Pisang Lumpia, Roti Goreng Coklat Lumer, Bola-bola Mozzarella, dan makanan seperti ayam, nasi goreng, mie goreng dan lainnya.
Kedai Kopi Rakyat ini juga memanjakan pengunjungnya, dengan musik yang mulai dari jam 8 sampai tengah malam. Pelanggan juga bisa request lagu kesukaan.
Selain musik, pelanggan juga bisa request nonton bareng sepak bola ataupun olahraga lainnya. Pantes, milenial yang ngopi di sini ketagihan, dan ngopi di sini hampir tiap malam. Apalagi pemilik kedai kopi membebaskan pelanggan untuk menggunakan properti yang tersedia.
Saya pun menyinggung Barista cantik ini dengan Wahyu, teman duduk saya ngopi. Ia lantas hanya bisa terbata-bata dan tersenyum. Ya, saya yakin Wahyu ini sama dengan saya, sama-sama kagum dengan kecantikan waitersnya. Cantik sih.
Saya kira bual-bual merakyat di Kedai Kopi Rakyat ini sangat pas. Kehidupan masyarakat Kota Tanjungpinang juga tidak terlepas dari budaya ngopi.
Kedai Kopi Rakyat ini telah menjadi primadona baru banyak pemuda dan mahasiswa untuk ngopi, sambil berdiskusi atau hanya sekadar bersantai menikmati secangkir kopi susu yang disajikan.
Sekarang, bagi sebagian besar masyarakat yang hidup atau pun singgah sementara di Tanjungpinang, Kedai Kopi Rakyat menjadi salah satu tempat yang wajib untuk dikunjungi. Bahkan akan terasa kurang, apabila datang ke Tanjungpinang tetapi belum berkunjung ke kedai kopi ini.
Sebagai salah satu tempat yang telah menjadi sebuah destinasi, Kedai Kopi Rakyat tidak hanya menyajikan Kopi O (kopi hitam), sebagai menu andalannya, tetapi juga terdapat beraneka kuliner yang bisa dinikmati oleh pelanggan ketika duduk di tempat ini.
Selain itu, di Kedai Kopi Rakyat pelanggan bisa memanfaatkan wifi untuk keperluan tugas, pekerjaan atau hanya bermain game. Di sini, kita juga bisa menikmati alunan musik yang dimainkan dan bisa menyenandungkan sendiri lagu favorit kita dari pukul 3 sore hingga 2 pagi setiap harinya.
Menurut keterangan dari Nita, owner Kedai Kopi Rakyat itu diberi nama Rakyat bukan tak beralasan, Nita menjelaskan alasannya menamai Kedai Kopi Rakyat sebagai bentuk perjuangan masyarakat Kota Tanjungpinang.
Kedai Kopi Rakyat lahir dari keadaan genting dan krisis kesehatan dan ekonomi akibat guncangan pandemi Covid-19. Hal ini membuatnya harus bertahan dari pandemi yang terjadi, sehingga Kedai Kopi ini diberi nama Kedai Kopi Rakyat.
Tren berdiskusi sambil ngopi juga menjadi alasan lain kedai Kopi ini diberi nama Kedai Kopi Rakyat. Tren berdiskusi sambil ngopi ini juga menjadi budaya penting bagi kebanyakan masyarakat Kota Tanjungpinang dalam menyikapi isu sosial dan kemasyarakatan di daerah.
Kedai Kopi Rakyat menjadi salah satu sarana efektif untuk menciptakan hal tersebut. Mengingat kedai kopi menjadi tempat bagi berlangsungnya interaksi sosial dan perputaran berbagai arus informasi. Setiap orang yang datang ke Kedai Kopi Rakyat bebas membicarakan berbagai hal. Istilahnya, bual-bual merakyat.
Semoga lahirnya Kedai Kopi Rakyat, dapat membantu daerah dalam memulihkan ekonomi dengan memberi lapangan kerja bagi mereka yang bekerja di kedai dan membuka ruang bagi UMKM.
Jadi jangan lupa datang yah guys, karena masih pandemi Covid-19, tetap mematuhi protokol kesehatan yah dengan menggunakan masker dan cuci tangan yang telah disediakan Kedai Kopi Rakyat.***