Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun untuk mengembangkan digital banking. Besaran capex tersebut sudah termasuk pembangunan infrastuktur teknologi informasi hingga pengembangan outlet digital banking.
“Investasi bisa dibilang blended Rp 1 triliun mulai dari infrastruktur, pengembangan security, sampai pengembangan outlet,” jelas SEVP Digital Banking BNI Dadang Setiabudi dalam peluncuran BNI Digination di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2017).
Komitmen BNI sejalan dengan perkembangan digital banking yang semakin masif setiap tahunnya. Nasabah cenderung memilih melakukan transaksi lewat smartphone dibandingkan pergi langsung ke kantor fisik.
Digital banking juga membuat nasabah lebih mudah dan cepat dalam melakukan transaksi keuangan.
Direktur Perencanaan dan Operasional BNI, Bob T Ananta menambahkan, jumlah pengguna handphone di Indonesia saat ini mencapai 350 juta atau lebih banyak dari jumlah penduduk Indonesia 250 juta jiwa. Dengan penetrasi penggunaan handphone yang tinggi, maka pemanfaatan digital banking ke depan semakin banyak.
“Layanan perbankan bisa dilihat di handphone mereka dan bisa melakukan transaksi perbankan dan terhubung dengan layanan perbankan,” jelasnya. (detik.com)